Usia Pemain Diaspora Timnas Indonesia saat Piala Dunia 2030: Siapa Masih Prima?

11 hours ago 5

loading...

Kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 menjadi pukulan telak bagi sepak bola nasional. Jay Idzes dan kawan-kawan harus menelan kenyataan pahit setelah tersingkir di babak keempat kualifikasi tanpa satu pun poin. Namun, di balik kekecewaan itu, muncul satu pertanyaan penting: bagaimana kondisi skuad Garuda empat tahun lagi, khususnya para pemain diaspora yang selama ini jadi tumpuan?

Publik kini menatap “Proyek Garuda 2030”, misi jangka panjang untuk membawa Indonesia tampil di Piala Dunia. Namun, waktu perlu diisi dengan persiapan oke. Faktor usia akan menjadi tantangan terbesar bagi sebagian pemain diaspora yang pada 2030 nanti memasuki fase akhir masa keemasan mereka.

Bek-Bek Diaspora Masih di Usia Ideal

 Siapa Masih Prima?

Di lini pertahanan, Nathan Tjoe-A-On (lahir 22 Desember 2001) akan berusia 28 tahun pada 2030 yakni usia emas bagi seorang bek modern yang mengandalkan fisik dan pengalaman.

Sementara Dean James, kelahiran 30 April 2000, akan berusia 30 tahun. Secara teori, ini adalah masa kematangan penuh bagi pemain profesional. Jika terus menjaga kebugaran dan menit bermain, keduanya bisa menjadi tulang punggung Garuda di ajang internasional.

Rekan mereka, Jay Idzes, juga akan berusia 29 tahun. Dengan gaya bermain tenang dan kemampuan membaca permainan yang matang, Jay diprediksi tetap menjadi jangkar utama lini belakang. Begitu pula Justin Hubner (27 tahun pada 2030) dan Rizky Ridho (29 tahun), yang masih dalam rentang usia produktif untuk posisi bek tengah.

Namun, situasinya berbeda untuk Shayne Pattynama, bek kiri yang kini berusia 27 tahun. Pada 2030 nanti, ia akan berumur 31–32 tahun. Meski belum tergolong tua, di posisi yang menuntut kecepatan tinggi seperti full-back, usia tersebut bisa menjadi faktor pembatas. Pattynama mungkin akan lebih berperan sebagai mentor bagi generasi baru ketimbang andalan utama.

Penjaga Gawang Stabil Hingga Kepala Tiga

 Siapa Masih Prima?

Sektor kiper menjadi posisi paling aman dari sisi usia. Emil Audero, kelahiran 1997, akan berusia 33 tahun di 2030, usia matang untuk seorang penjaga gawang. Pengalaman dan ketenangan justru menjadi nilai tambah di fase itu.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |