Trump Kirim Surat Permintaan Perundingan Nuklir, Iran Tolak Mentah-mentah

1 day ago 5

loading...

Iran tolak perundingan nuklir dari Presiden AS Donald Trump. Foto/Press TV

TEHERAN - Teheran mengesampingkan perundingan langsung dengan Washington sebagai tanggapan atas surat terbaru Presiden Donald Trump yang menyarankan perundingan tentang program nuklir Iran .

"Tindakan AS telah merusak kepercayaan antara kedua negara dan itu perlu dipulihkan terlebih dahulu," kata Presiden Masoud Pezeshkian, dilansir RT.

"Masalah perundingan langsung antara kedua pihak telah ditolak. Namun telah disebutkan bahwa jalur perundingan tidak langsung terbuka," kata presiden Iran dalam rapat kabinet pada hari Minggu.

Presiden AS mengungkapkan pada awal Maret bahwa ia telah mengirim surat kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menyarankan agar perundingan dibuka kembali. AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian internasional sebelumnya tentang program nuklir Iran selama masa jabatan pertama Trump pada tahun 2018.

Washington kemudian memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran, yang mendorong Republik Islam tersebut untuk secara bertahap mengurangi komitmennya berdasarkan kesepakatan tahun 2015 yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama.

“Iran tidak pernah menghindari negosiasi, [tetapi ketidakpatuhan AS] telah menciptakan masalah di jalur ini, yang harus dikompensasi, dan kepercayaan harus dibangun kembali. Perilaku Amerikalah yang menentukan jalannya negosiasi,” kata Pezeshkian. Menurut presiden, tanggapan tersebut diserahkan kepada AS melalui Oman dan telah diterima oleh Washington.

Pada hari Minggu, Trump mengancam Iran dengan “pengeboman” jika kesepakatan tidak tercapai. “Mereka akan melakukan pengeboman seperti yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” katanya kepada NBC, seraya menambahkan bahwa Washington juga dapat mengenakan “tarif sekunder” pada Iran jika upaya diplomatik gagal.

Beberapa media berita Amerika, termasuk CNN dan Axios, sebelumnya telah melaporkan bahwa Trump menetapkan batas waktu dua bulan bagi Iran untuk mencapai kesepakatan baru.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio juga memperingatkan minggu lalu bahwa pemerintah AS siap mengambil tindakan militer terhadap Iran jika upaya diplomatik untuk memperbarui dialog tidak berhasil.

Pernyataan tersebut mendorong komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Alireza Tangsiri, untuk mengatakan bahwa Teheran tidak takut terhadap ancaman apa pun dan mampu membalas terhadap musuh mana pun.

(ahm)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |