loading...
Pengerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang ditargetkan bisa mulai beroperasi sebagian pada tahun 2026. FOTO/Dok.
JAKARTA - Jalan tol Yogyakarta-Bawen ditargetkan bisa mulai beroperasi sebagian pada tahun 2026. Sebagian seksi yang beroperasi antara lain Seksi 1 Sleman-Banyurejo dan Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen.
Tol Yogyakarta-Bawen yang memiliki panjang total 75,12 km mulai dibangun pada 2022. Proyek ini diawali dengan pengerjaan Seksi 1 Sleman-Banyurejo sepanjang 8,8 km dan Seksi 6 Simpang Susun (SS) Ambarawa-Bawen sepanjang 4,98 km. Saat ini, pembangunan Seksi 1 telah mencapai 96,08% untuk pembebasan lahan dan 75,9% untuk konstruksi, dengan target penyelesaian pada Juli 2026.
Selanjutnya, Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen telah mencapai progres pembebasan lahan sebesar 95,58%. Sementara, konstruksinya baru mencapai 53,60%. Seksi ini nantinya akan terhubung langsung dengan Tol Semarang-Solo dan ditargetkan rampung pada Desember 2025. Adapun Seksi 2 hingga 5 yang membentang dari Banyurejo hingga Ambarawa sepanjang 61,34 km masih dalam tahap persiapan.
Kehadiran Jalan Tol Yogyakarta-Bawen diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan konektivitas di wilayah segitiga emas Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang). Selain itu, jalan tol ini juga akan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya, khususnya Candi Borobudur yang merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
"Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Selain itu, dengan akses yang lebih mudah ke Borobudur dan berbagai destinasi wisata lainnya, kita berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dalam keterangan resmi, Sabtu (1/3/2025).
Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Jalan tol ini melintasi dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta akan menjadi bagian dari jaringan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ruas Semarang-Solo dengan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.
Dody berharap proyek ini dapat memperkuat peran Yogyakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Jawa bagian selatan. Dengan meningkatnya konektivitas, kata dia, perkembangan industri, perdagangan, dan pariwisata di Yogyakarta akan bisa dipercepat.
"Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagaimana kita membangun ekosistem ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan," jelasnya.
(fjo)