Jakarta -
Komisi X DPR RI menggelar rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro sore ini. Rapat digelar secara tertutup, meski pimpinan DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong untuk dibuka ke publik.
Mendikti Satryo hadir di ruang rapat Komisi X DPR sekitar pukul 13.40 WIB bersama jajarannya. Tampak dalam rapat tersebut, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Tertulis dari papan agenda di depan ruang Komisi X DPR RI jika pelaksanaan agenda digelar tertutup. Hingga saat ini pukul 15.40 WIB rapat masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, rapat sudah berjalan selama 2 jam. Tak hanya itu, sampai saat ini juga tidak ada tanda-tanda rapat dibuka untuk publik.
"Tertutup karena ada beberapa kesepakatan kebijakan yang belum bisa di-share ke publik dulu. Banyak hal yang akan dibahas," kata Wakil Ketua Komisi X Lalu Hadrian.
Lalu menyebut dalam rapat ini pihaknya juga ingin mengklarifikasi adanya demo ASN di lingkungan Kemendiksaintek terhadap Satryo. Menurutnya agenda itu menjadi bagian yang akan ditanyakan dalam rapat
"Menjadi bagian yang akan kami tabayunkan pada saat nanti di Raker," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal merespons soal Komisi X yang akan melakukan rapat tertutup dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiksaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro hari ini. Cucun mendorong rapat agar dilakukan terbuka.
"Sebetulnya temen-temen Komisi X nggak perlu juga membuat rapat sifatnya tertutup, publik udah tahu, silakan saja buat rapat secara terbuka," kata Cucun di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Diketahui, rapat tersebut akan membahas sejumlah hal, salah satunya peristiwa demonstrasi aparatur sipil negara (ASN) dari Ditjen Dikti Kemendiktisaintek di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, buntut pemecatan pegawai bernama Neni Herlina yang diduga dilakukan secara mendadak. Cucun menyebutkan, jika rapat dilakukan terbuka, Mendiksaintek dapat menyampaikan kepada publik apa yang sebenarnya terjadi.
"Kalau emang rapatnya dibuka secara terbuka, sampaikan kepada publik. Kalau nggak ada yang menyanggah berarti betul, dia nggak melakukan hal seperti sekarang yang beredar di media," katanya.
"Jadi nggak perlu rapat dilakukan secara tertutup, biar semua terang benderang kan. Pak menterinya kalau emang nggak salah juga beliau bisa minta clear di publik," tambahnya.
Selain itu, masyarakat dapat menilai pernyataan dari Mendiksaintek jika rapat dilakukan terbuka. "Saya berharap rapatnya ini terbuka, publik juga mendengarkan bagaimana nanti bisa dilihat dari mimiknya, bahasa tubuhnya, pak menteri menjawab apa kalau betul clear dia tidak melakukan itu kan lebih enak buat pak menterinya juga," sebutnya.
(dwr/maa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu