Jakarta -
Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjenpas) Kanwil Nusa Tenggara Timur (NTT) turut memeriahkan Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro yang digelar di Kupang, NTT. Berbagai produk unggulan warga binaan permasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi) dan tahanan dari lembaga permasyarakatan (lapas), rumah tahanan (rutan), serta badan permasyarakatan (bapas) se-NTT dipamerkan di acara ini.
Dilihat dari unggahan video di akun Instagram Ditjen Permasyarakatan Kanwil NTT, yang berkolaborasi dengan akun Instagram Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto, Senin (3/11/2025), produk yang dimaksud mulai dari kopi, tenun, anyaman, kerajinan tangan, hingga jajanan khas NTT. Di momen Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro ini, Kementerian Imipas (KemenImipas) dan Kementerian UMKM juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU.
MoU ini terkait dukungan pembinaan dan bimbingan kemandirian terhadap para napi. Penandatanganan MoU itu dilakukan pada Selasa (29/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui banyak narapidana yang memiliki keterampilan dan karya yang patut diperhitungkan. Namun pemasaran produk mengalami kendala karena sulitnya akses menjangkau pasar, serta minimnya dukungan pengembangan produk itu sendiri.
Oleh sebab itu melalui MoU ini, KemenImipas dan Kementerian UMKM berkomitmen memberikan pembinaan kemandirian. Tak hanya itu, pelatihan kewirausahaan, serta pemanfaatan sarana dan prasarana juga diberikan kepada narapidana.
Tujuannya, agar para napi mampu meningkatkan produksi, memahami strategi pemasaran, dan termotivasi mengasah keterampilan mereka.
"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita perlu rasa percaya dan kolaborasi agar UMKM bisa tumbuh berkelanjutan," ucap Menteri UMKM, Maman Abdurrahman.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTT Melkiades Laka Lena menambahkan, "UMKM adalah motor penggerak ekonomi daerah yang membuat roda ekonomi NTT terus berputar. Melalui UMKM, ayo bangun Indonesia, ayo bangun NTT."
Sebelumnya KemenImipas, melalui Ditjenpas, menggelar Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) sebagai wujud keseriusan dalam mendukung pemasaran produk UMKM buatan para warga binaan dari penjuru negeri. IPPA Fest telah digelar dua kali tahun ini, yakni pada April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dan Agustus 2025 di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Warga binaan bukanlah obyek penghukuman semata. Mereka adalah individu yang memiliki potensi, mampu berkarya, dan bisa berkontribusi secara positif bagi masyarakat. Ini adalah upaya untuk memperluas jangkauan pemasaran produk warga binaan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Menteri Agus Andrianto saat membuka IPPA Fest di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (8/8).
(aud/jbr)


















































