PUNCAK - Di tengah belantara Papua Tengah, tepatnya di Kampung Ambobera, sebuah inisiatif mulia bergulir. Personel Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 732/Banau dari Pos Ambobera tak gentar menerjang medan demi menjangkau denyut nadi kesehatan warganya. Melalui program inovatif yang mereka namai Pastoor (Pelayanan Kesehatan Door To Door), tim medis TNI ini menyambangi satu per satu rumah warga pada Sabtu, (6/12/2025), membawa serta kelegaan dan harapan.
Dipimpin langsung oleh Serda Julius beserta tim kesehatan pos, mereka tak hanya sekadar mengantarkan obat, namun juga memberikan penanganan medis dasar yang sangat dibutuhkan. Penyakit seperti malaria, luka bernanah yang mengkhawatirkan, serta berbagai keluhan alergi dan infeksi kulit yang kerap mendera anak-anak, menjadi perhatian utama dalam setiap kunjungan.
Letda Inf Ronal Lumban Gaol, Komandan Pos Ambobera, mengungkapkan rasa prihatin sekaligus tekad kuat di balik program ini. Ia menyadari betul betapa terjalnya akses layanan kesehatan di wilayah pedalaman ini. "Kesehatan adalah kebutuhan mendasar. Kami melihat sendiri kondisi masyarakat yang jarang mendapat layanan medis. Karena itu, melalui program ‘Pastoor’, kami berusaha meringankan beban warga, terutama anak-anak dan orang tua yang rentan sakit, " ujarnya dengan penuh empati.
Kehadiran para prajurit TNI ini disambut bukan sekadar hangat, melainkan dengan luapan rasa syukur yang mendalam. Mama Amince, salah satu warga yang anaknya menerima perawatan, tak mampu menahan haru. Ia bercerita tentang kebingungannya menghadapi luka dan alergi kulit yang diderita anaknya beberapa hari terakhir.
"Puji Tuhan, Bapak-Bapak TNI datang kasih kami obat dan salep. Saya bingung harus bagaimana sebelumnya. Terima kasih banyak, semoga TNI selalu sehat dan Tuhan berkati, " ungkapnya lirih, menyimpan harapan besar pada uluran tangan para pahlawan di garis depan ini.
Melalui pelayanan kesehatan keliling yang penuh dedikasi ini, Satgas Pamtas Yonif 732/Banau meneguhkan komitmennya. Mereka berharap masyarakat Ambobera dapat merasakan manfaat nyata dan semakin mudah menjangkau pertolongan medis dasar, melampaui batas geografis yang memisahkan mereka dari fasilitas kesehatan yang memadai.
