Rupiah Kebakaran Tembus Rp16.591/USD, BI Masuk Pasar Jaga Stabilitas

2 weeks ago 10

Jum'at, 28 Februari 2025 - 14:26 WIB

loading...

Rupiah Kebakaran Tembus...

Nilai tukar rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, usai ambruk 0,83 persen atau 137 poin ke level Rp16.591 per dolar AS. Foto/Dok

JAKARTA - Nilai tukar rupiah mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini. Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 0,83%atau 137 poin ke level Rp16.591 per dolar AS.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia (BI) , Edi Susianto mengatakan, pelemahan ini dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga

Pasar Keuangan Kena Hantam, Rupiah Terjungkal ke Rp16.500

"Kemarin hampir semua mata uang regional melemah terhadap dolar AS (atau DXY menguat). Sampai siang ini pun pelemahan mata uang di regional juga terus berlanjut," ujar Edi di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Edi juga menjelaskan, bahwa faktor pemicunya masih terkait dengan kebijakan tarif Trump yang mengenakan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, serta 10% untuk China. Selain itu ancaman pengenaan tarif 25% untuk negara-negara Uni Eropa (UE) juga turut memicu penguatan indeks dolar AS (DXY) terhadap hampir seluruh mata uang.

"Faktor-faktor tersebut menyebabkan DXY mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang," jelasnya.

Menanggapi tekanan ini, BI juga terus memantau perkembangan pasar dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. "Tentu BI terus mengawal. Kami bold masuk pasar untuk menjaga keseimbangan supply demand valas di pasar agar market confidence tetap terjaga," tegas Edi.

Baca Juga

Rupiah Makin Parah, Hari Ini Berakhir Ambruk ke Rp16.454 per Dolar AS

Ditegaskan juga olehnya, BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi pasar valuta asing dan langkah-langkah kebijakan moneter lainnya. BI juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi makro.

(akr)

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Harga Pangan Makin Mahal...

30 menit yang lalu

Laba Tugu Insurance...

59 menit yang lalu

Pasar Keuangan Kena...

2 jam yang lalu

Sritex Resmi Tutup Total...

3 jam yang lalu

Bukan Cuma 7, Seluruh...

3 jam yang lalu

Deposito Emas Pegadaian...

4 jam yang lalu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |