Presiden Iran Klaim Negaranya Siap Berperang Lagi dengan Israel, Berikut 4 Pemicunya

12 hours ago 3

loading...

Masoud Pezeshkian mengklaim Iran siap berperang lagi dengan Israel. Foto/X/@drpezeshkian

TEHERAN - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya siap menghadapi perang apa pun yang mungkin dilancarkan Israel terhadapnya. Dia menambahkan bahwa ia tidak optimistis tentang gencatan senjata antara kedua negara, sekaligus menegaskan bahwa Teheran berkomitmen untuk melanjutkan program nuklirnya untuk tujuan damai.

Pezeshkian menyampaikan komentar tersebut dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera yang ditayangkan pada hari Rabu, yang merupakan wawancara televisi pertama pemimpin Iran tersebut sejak berakhirnya konflik 12 hari dengan Israel bulan lalu, di mana Amerika Serikat melakukan intervensi atas nama Israel dengan melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Komentar tersebut muncul ketika negara-negara Barat mengatakan mereka sedang mencari solusi untuk ambisi nuklir Iran yang terus berlanjut setelah konflik tersebut, di tengah laporan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklirnya tidak serusak yang diklaim oleh Washington.

Presiden Iran Klaim Negaranya Siap Berperang Lagi dengan Israel, Berikut 4 Pemicunya

1. Iran Tak Tergantung Gencatan Senjata

"Kami sepenuhnya siap menghadapi setiap langkah militer Israel yang baru, dan angkatan bersenjata kami siap untuk menyerang jauh ke dalam Israel lagi," ujar Pezeshkian kepada Al Jazeera.

Iran tidak bergantung pada gencatan senjata yang mengakhiri perang 12 hari untuk bertahan, katanya.

"Kami tidak terlalu optimis tentang hal itu," kata Pezeshkian.

"Itulah sebabnya kami telah mempersiapkan diri untuk setiap skenario dan potensi respons apa pun. Israel telah merugikan kami, dan kami juga telah merugikannya. Israel telah memberikan pukulan telak kepada kami, dan kami telah memukulnya dengan keras, tetapi Israel menyembunyikan kerugiannya."

Ia menambahkan bahwa serangan Israel, yang menewaskan tokoh-tokoh militer dan ilmuwan nuklir terkemuka, serta merusak fasilitas nuklir, telah berupaya untuk "melenyapkan" hierarki Iran, "tetapi Iran telah gagal total".

Lebih dari 900 orang tewas di Iran, sebagian besar warga sipil, dan setidaknya 28 orang tewas di Israel sebelum gencatan senjata diberlakukan pada 24 Juni.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |