Pramono Sebut Indeks Kemacetan Jakarta Menurun, Nomor Satu Bandung

7 hours ago 4

Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut berdasarkan survei dari Tomtom, indeks tingkat kemacetan di Jakarta semakin menurun.

Berdasarkan survei tersebut, Jakarta mengalami penurunan peringkat dari yang sebelumnya sebagai kota dengan peringkat nomor satu termacet se-Indonesia pada 2023 menjadi menjadi peringkat lima saat ini.

"Sekarang nomor satu Bandung, nomor dua Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, lima Jakarta," kata Pramono di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (4/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono mengatakan, penurunan angka kemacetan tersebut dikarenakan peningkatan fasilitas transportasi publik. Salah satunya dengan kehadiran Transjabodetabek.

Pramono menjelaskan, ke depannya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan evaluasi terkait penambahan rute-rute baru Transjabodetabek, terutama rute yang padat atau memiliki banyak peminat.

"Memang semua ini kita simulasi sebelumnya, kita hitung kepadatan yang ada. Yang paling penting adalah konektivitas ini harapannya bisa membantu masyarakat darimana pun ke Jakarta. Mereka bisa menggunakan transportasi publik," ungkapnya.

Ia pun menargetkan jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta naik hingga di atas 31 persen. Kini, Pramono menjelaskan penggunaan transportasi umum di Jakarta baru mencapai angka 21 persen.

"Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91 persen, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya mentargetkan dengan Dirut Transjakarta, mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31 persen (kenaikan jumlah pengguna),"tuturnya.

Pramono mengatakan, apabila nantinya target itu bisa tercapai, maka perencanaan Jakarta ke depan untuk mengatasi kemacetan akan dilakukan lebih detail lagi.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan, jumlah penumpang Transjakarta dari waktu ke waktu pun mengalami peningkatan. Diketahui, jumlah penumpang Transjakarta pada tahun 2024 yakni 371,4 juta meningkat pesat dibandingkan tahun 2023 yang hanya 285 juta dan 2022 sebanyak 191 juta.

Artinya, kata Pramono, peminat transportasi umum, khususnya Transjakarta sudah sangat baik. Sebab fasilitas Transjakarta yang kini juga tersedia Transjabodetabek sudah cukup bersih dan nyaman.

"Semua yang sudah naik itu memberikan apresiasi karena bersih, rapi, nyaman dan dibandingkan dengan negara-negara manapun sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya," ucapnya.

Hanya saja persoalannya, lanjut Pramono, konektivitas transportasi umum di Jakarta belum menyeluruh. Sehingga, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan menambah rute-rute termasuk ke daerah penyangga.

Misalnya adalah rute Transjabodetabek ke arah Bekasi yang dikatakan Pramomo termasuk wilayah yang memberikan konstribusi perpindahan orang paling besar ke Jakarta.

"Kami sungguh berharap mudah-mudahan warga Bekasi dengan adanya banyak alternatif ini termasuk nanti KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini akan membuat orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik," imbuhnya.

Saksikan Live DetikPagi:

(bel/yld)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |