Prabowo Soroti Siswa Kurang Ajar, Komisi X DPR Minta Ortu Dukung Guru Tegas

54 minutes ago 2

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyinggung fenomena siswa yang nakal, kurang ajar hingga melawan kepada guru saat ditegur. Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menilai pernyataan Prabowo itu menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam pendidikan karakter anak.

"Pernyataan Pak Presiden Prabowo pada dasarnya ingin mengingatkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa berjalan tanpa dukungan orang tua. Banyak kasus di lapangan menunjukkan bahwa ketika guru berusaha menegakkan disiplin, sebagian orang tua justru langsung memprotes tanpa terlebih dahulu mengetahui duduk perkara," kata Lalu Hadrian kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jika siswa melawan kepada guru, maka harus ada pembinaan. Anak yang melawan kepada guru, kata dia, adalah perilaku yang tidak sopan.

"Padahal, jika anak melawan guru atau menunjukkan perilaku tidak sopan, itu adalah tanda bahwa ada pembinaan yang harus dikuatkan di rumah dan di sekolah. Komisi X memandang pesan Presiden sebagai dorongan agar ada trust, komunikasi, dan kerja sama yang lebih baik antara sekolah dan keluarga," ujar dia.

Politikus PKB itu menilai guru memang harus tegas kepada siswa. Namun dia juga mengingatkan ketegasan itu tidak boleh dengan kekerasan.

"Terkait ketegasan guru, Komisi X berpandangan bahwa ketegasan dibutuhkan, tetapi harus dalam koridor yang benar. Guru memiliki mandat moral dan profesional untuk mendisiplinkan siswa, tetapi tentu bukan dengan kekerasan," ucap dia.

Lalu Hadrian kemudian menyinggung Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP). Dia menyebut aturan menjelaskan batas antara disiplin edukatif dan tindakan kekerasan.

"Artinya, guru tetap bisa memberi konsekuensi, menegur, atau mengambil langkah-langkah pedagogis untuk membentuk karakter - selama dilakukan secara proporsional, mendidik, dan tidak melanggar aturan," ucap dia.

Lalu Hadrian mengatakan bahwa sekolah bukan hanya tempat pendidikan akademik, tapi juga pendidikan karakter. Dia mengingatkan bahwa jika guru bersikap tegas, maka orang tua seharusnya mendukung.

"Justru yang perlu diperkuat adalah pemahaman orang tua bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga tempat anak dibentuk karakternya. Maka ketika guru bersikap tegas, orang tua seharusnya mendukung, bukan langsung menghakimi," jelasnya.

"Dengan adanya dukungan keluarga, ketegasan yang mendidik dari guru, serta aturan pengamanan bagi siswa dan pendidik, barulah kita bisa menciptakan ekosistem sekolah yang sehat, aman, dan penuh hormat," imbuhnya.

Prabowo Soroti Siswa Kurang Ajar ke Guru

Presiden Prabowo Subianto mengungkap fenomena siswa bersikap kurang ajar hingga melawan guru di sekolah. Prabowo mendukung para guru untuk tegas dan keras terhadap siswa tersebut.

"Tapi memang kalau guru-guru saya dulu nggak tegas, nggak keras sama saya, saya nggak bisa berdiri di sini," kata Prabowo dalam acara Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, Jumat (28/11).

"Jadi, hai orang tua di mana-mana, kalau guru itu keras, jangan-jangan anakmu yang nakal. Bener? Kalau anak nakal terus dibiarkan nakal, dia nggak jadi orang baik," lanjutnya.

Di satu sisi, Prabowo memaklumi sikap siswa yang kadang nakal. Namun, menurutnya, tidak wajar jika murid bersikap kurang ajar ke guru.

"Dan ini ada fenomena kadang-kadang justru yang kalau nakal itu, okelah ya. Tapi kalau kurang ajar, ini yang nggak beres, ini kurang ajar. Kadang-kadang ada murid yang kurang ajar, ya kan? Ditegur oleh guru dia balas. Merasa dirinya jagoan," ujarnya.

(lir/gbr)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |