Jakarta -
Penyidik Ditreskrimsus Polda Riau mengumpulkan ratusan ASN, tenaga ahli, hingga pegawai honorer Sekretariat DPRD Riau. Mereka dikumpulkan terkait dugaan aliran dana kasus SPPD fiktif.
Pantauan di lokasi, ratusan ASN, tenaga ahli, hingga honorer dikumpulkan di ruang rapat medium DPRD Riau. Bahkan terlihat pegawai ada yang harus duduk di lantai karena kursi di ruang tersebut terbatas.
'Rapat Tertutup', begitulah isi tulisan pada papan nama yang tertulis di ruang rapat. Rapat dipimpin Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Ade Kuncoro didampingi oleh Kasubdit Tipidkor AKBP Gede Adi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua pintu utama di bagian depan juga dijaga ketat oleh petugas sekuriti. Tak ada yang diizinkan masuk kecuali pegawai DPRD Riau selama proses rapat berlangsung.
Tepat pukul 11.25 WIB, rapat selesai. Satu per satu pegawai keluar dari ruangan dengan raut wajah cemas dan datar saat ditanya perihal rapat dengan penyidik Polda Riau.
"Hari ini kita sengaja kumpulkan pelaksana yang terdiri dari ASN, tenaga ahli, dan honorer DPRD Riau yang dapat aliran dana SPPD fiktif tahun anggaran 2020-2021. Di sini kami memberikan penekanan untuk mengembalikan uang yang mereka terima kepada penyidik," kata Ade Kuncoro, dilansir detikSumut, Jumat (17/1/2025).
Ade berharap uang dapat dikembalikan ke penyidik sebelum penetapan tersangka. Ia juga menegaskan kasus tetap berlanjut meskipun Direktur lama Kombes Nasriadi telah rotasi ke Mabes Polri.
"Harapannya mereka secara sadar menyerahkan kepada kita. Karena isu di luar, dengan bergantinya Pak Nasriadi, perkara akan berhenti. Itu salah, kasus ini akan tetap lanjut," kata Ade.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)