Jakarta -
Polresta Samarinda mengamankan dua pelaku aktor intelektual atau otak dari pembuatan 27 bom molotov yang ditemukan di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Bom molotov itu diduga bakal digunakan saat aksi demonstrasi di gedung DPRD Kaltim beberapa waktu lalu.
Dilansir detikKalimantan, Sabtu (6/9/2025), kedua pelaku itu berinisial N (38) dan AJM atau L (43). Keduanya merupakan orang luar dari kampus.
"Keduanya kami amankan karena diduga menjadi aktor intelektual atau yang menyuruh (buat) bom molotov yang rencananya akan digunakan saat aksi demo di gedung DPRD Kaltim pada 1 September 2025 lalu," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Hendri Umar saat konferensi pers di Mapolresta Samarinda, Jumat (5/9/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pelaku diamankan di Kilometer 47 Kelurahan Bukit Merdeka, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Kamis (4/9) sekira pukul 16.00 Wita. Keduanya ditemukan berada di lahan perkebunan milik warga.
Kronologi
Kapolresta Samarinda Kombes Hendri Umar mengungkap salah satu aktor intelektual itu merupakan mantan mahasiswa Fisipol Unmul. Sementara satu orang lainnya merupakan pendatang dari luar Samarinda.
"N ini merupakan pengangguran yang merupakan mantan mahasiswa Fisipol Unmul, sedangkan AJM merupakan warga dari Sumatera," kata Hendri.
N dan AJM awalnya bertemu dengan sosok yang disebut X dan Y di sebuah warung kopi di Jalan M Yamin. Mereka merencanakan aksi anarkis pada demo di gedung DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) pada 1 September 2024 dengan menggunakan bom molotov.
"Pertemuan mereka pada Jumat 29 Agustus. Kemudian pelaku N yang sudah kita amankan lebih dulu. Dialah yang memiliki ide untuk membuat bom molotov ini, yang kemudian disetujui saudara X dan Y," lanjut Hendri.
Hasil pertemuan tersebut disampaikan ke orang lain yakni Z. Hendri menyebut Z sebagai penyokong dana untuk pembelian bahan-bahan membuat bom molotov.
"Kemudian rencana ini berlanjut pada 31 Agustus, N dan Z pergi membeli bahan material untuk pembuatan bom molotov, mereka membeli jeriken dan pertamax sebanyak 20 liter dan membeli botol kaca di lokasi yang sama," ungkapnya.
Baca selengkapnya di sini dan di sini.
(fca/dhn)