Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Cordlife Gelar Trisomy Awareness Bash 2025

6 hours ago 3

loading...

Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia (HDSD) yang jatuh setiap 21 Maret 2025, Cordlife Persada bersama POTADS kembali menggelar TAB. Foto/istimewa

JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia (HDSD) yang jatuh setiap 21 Maret 2025, Cordlife Persada bersama POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome) kembali menggelar Trisomy Awareness Bash (TAB) untuk kesembilan kalinya pada 2025.

Acara ini bertujuan membangun sistem dukungan bagi anak-anak penyandang Down Syndrome serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kondisi tersebut. Salah satu sorotan utama tahun ini adalah Down Syndrome's Got Talent (DSGT) Season 5 yang dikemas dalam format fun walk.

Sekitar 400 peserta dari berbagai usia turut serta secara virtual dalam tantangan berjalan kaki yang mengusung semangat kebersamaan, aktivitas fisik, dan kepercayaan diri bagi anak-anak penyandang down syndrome. Selain itu, diadakan pula roadshow edukasi ke Pusat Informasi & Kegiatan (PIK) POTADS di tujuh kota besar Indonesia.

"DSGT dengan tema fun walk merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Trisomy Awareness Bash yang ke-9 diikuti oleh sekitar 400 peserta mulai dari usia 4 tahun sebagai upaya dalam memberikan wadah dan sarana untuk kegiatan fisik anak-anak down syndrome (DS), meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan bonding antara orang tua dan anak," kata Country Director PT Cordlife Persada Retno Suprihatin saat Trisomy Awareness Bash 2025 di Mandaya Royal Hospital Puri (26/4/2025).

"Beberapa kegiatan lainnya yang kami lakukan adalah roadshow kunjungan ke Pusat Informasi & Kegiatan (PIK) POTADS di 7 kota besar di Indonesia," sambungnya.

Kegiatan ini diapresiasi tinggi oleh para peserta, termasuk orang tua yang merasa lebih dekat dengan anak mereka melalui aktivitas tersebut. Salah satu orang tua, Erna, mengungkapkan kebahagiaannya karena kegiatan ini menciptakan waktu berkualitas antara ia dan anaknya sambil tetap sehat.

"Anak saya sangat senang bisa ikut fun walk. Kami jadi punya waktu khusus untuk quality time sambil bergerak aktif. Saya juga jadi lebih semangat mendampingi dia beraktivitas, jadi ikutan sehat dan bugar karena ikut mendampingi berjalan," jelas Erna.

Selain menyoroti pentingnya partisipasi aktif anak-anak down syndrome, acara ini juga menekankan pentingnya deteksi dini kelainan kromosom.

Product Manager Cordlife Persada Intan Widya Sukma menyebut bahwa kondisi down syndrome sudah dapat dideteksi sejak usia kehamilan 10 minggu menggunakan metode Non-Invasive Prenatal Test (NIPT). Tes ini dinilai membantu orang tua untuk lebih siap secara mental dan emosional.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |