Perang Hari Ke-5, Kamboja Tuduh Thailand Gunakan Senjata Kimia

1 month ago 17

loading...

Kamboja tuduh Thailand gunakan senjata kimia dalam perang yang telah memasuki hari kelima pada Senin (28/7/2025). Foto/The Aviationist

PHNOM PENH - Perang Thailand-Kamboja masih berlanjut dan memasuki hari kelima pada hari Senin (28/7/2025). Phnom Penh menuduh Bangkok telah meluncurkan serangan dengan menggunakan senjata kimia.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Letnan Jenderal Maly Socheata, dalam konferensi pers, mengatakan bahwa pasukan Thailand melancarkan serangan terhadap Ta Moan Thom dan Ta Krabei dari pukul 03.00 hingga 05.00 pagi ini, meskipun Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai telah memperingatkan untuk menghentikan serangan.

“Dalam upaya untuk menguasai Wat Keo Kiri Svarak dan mengintensifkan medan perang di wilayah Chub Koki dan Thmor Don, pasukan Thailand melancarkan serangan terhadap Chub Koki, Thmor Don, Veal Intry, Samaki, Ta Thav, dan An Ses, dengan serangan besar-besaran yang dimulai pukul 03.10 dan berlanjut hingga pukul 05.07 pada tanggal 28 Juli,” ujarnya.

Baca Juga: Kamboja Marah Thailand Terus Tembaki Kuil Preah Vihear

“Namun, pasukan Kamboja tetap teguh pada pendiriannya, berjuang dengan tekad yang tak tergoyahkan dan mengorbankan nyawa mereka tanpa ragu dalam menghadapi agresi Thailand," paparnya, yang dilansir Khmer Times.

Socheata juga mengatakan bahwa pasukan Thailand telah menggunakan jet tempur untuk melakukan serangan senjata kimia berupa gas beracun di wilayah seperti An Ses dan Phnom Kmoach. Serangan seperti itu terjadi sejak kemarin.

Lebih lanjut, Socheata mengecam dan menolak tuduhan baru dari militer Thailand, yang mengeklaim bahwa pasukan Kamboja menembakkan rudal jarak jauh PHL-03 buatan China ke wilayah Thailand.

Menurutnya, klaim tersebut sebagai tidak berdasar, menyesatkan, dan jahat, menggambarkannya sebagai rekayasa yang disengaja untuk membenarkan serangan Thailand yang semakin brutal dan tidak manusiawi di wilayah Kamboja.

"Tuduhan-tuduhan ini tidak hanya tidak berdasar tetapi juga mencerminkan upaya terencana oleh militer Thailand yang menginvasi untuk mengalihkan kesalahan kepada Kamboja," kata jenderal tersebut.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |