Bogor -
Polisi mengungkap cara tiga pelaku pengoplosan LPG di wilayah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, bersembunyi dari penggerebekan. Polisi menyebut lokasi pengoplosan sangat tertutup dan para pelaku aktif berkomunikasi memantau situasi.
"Sebagai gambaran rekan-rekan kita masuk ke lokasi tersebut sangat tertutup. Karena mereka menggunakan HT (Handy talky) ataupun HP (Handphone)," kata Kapolsek Cileungsi Kompol Edison, Jumat (17/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat komunikasi tersebut digunakan untuk memantau orang yang berlalu-lalang. Polisi menyebut es batu yang digunakan untuk mengoplos LPG dikirimkan dengan cara berkomunikasi melalui HT.
"Ketika ada yang masuk ini akan diinformasikan kepada rekan yang bekerja. Ini fungsinya untuk memberitahukan apabila ada yang datang atau mau mengganti es," ujarnya.
Polisi menyebut setiap orang yang masuk ke lokasi pengoplosan akan dilapor oleh tim pengintai. Hal itu ditujukan agar mencegah orang tak dikenal masuk.
"Karena es ini dia habis dia akan minta es ke orang yang di luar. Ataupun mungkin ada orang yang ada oknum-oknum yang masuk mengintai ada yang datang siapa bisa diselesaikan oleh mereka. Untuk kalau es habis minta es. Kalau ada orang asing masuk dia akan menginformasikan (HT digunakan)," kata R.
Dia mengatakan terus berkomunikasi dengan HT untuk memantau pergerakan orang yang melintas. Apabila ada orang tidak dikenal, maka mereka akan waspada.
"Iya saling komunikasi aja kalau ada orang yang baru aja. Setiap datang orang," sebutnya.
Sebelumnya, polisi menangkap tiga pelaku pengoplosan gas LPG di wilayah Cileungsi, Bogor. Pelaku memindahkan isi tabung LPG subsidi 3 Kg ke tabung 12 Kg.
"Alhamdulillah kemarin pada pukul 11.00 WIB kami mendapati lokasi pengoplosan gas di daerah Kampung Cibeureum, Cileungsi Kidul, yang mana tempat ini bukan pertama kali, tapi ini tempat yang kedua kali kami gerebek," kata Kapolsek Cileungsi Kompol Edison.
Saat penggerebekan pertama, pelaku tidak ada di lokasi. Pada penggerebekan kedua, ditemukan pelaku sedang beraksi dan langsung diringkus polisi.
"Juga barang bukti kita amankan untuk stabil ini sekitar 160 tabung gas 3 Kg. Kemudian 74 tabung gas 12 Kg, berikut alat suntik sekitar 41. Kemudian timbangan elektrik satu berikut empat buah HT," ucapnya.
(rdh/haf)


















































