Pengeroyok Pedagang Kopi 'Starling' di Tangerang 2 Orang, Polisi Selidiki

1 week ago 12

Tangerang -

Polisi menyelidiki kasus pengeroyokan terhadap pedagang kopi 'starling' bernama Adi Santoso (32) di Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Pelaku diduga berjumlah dua orang kini masih diburu polisi.

"Benar, ada kejadian tersebut. Pelakunya diduga dua orang dan masih dalam pengejaran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada detikcom, Kamis (23/1/2025).

Ade Ary menjelaskan peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (12/1) sekitar pukul 02.30 WIB. Korban yang merupakan pedagang kopi keliling dikeroyok oleh para pelaku hingga kepalanya dibacok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban merupakan pedagang penjual kopi yang menggunakan sepeda keliling (starling), dan korban mengalami luka sobek kurang lebih 0,5 cm pada kepala bagian atas," kata Ade Ary.

Ade Ary belum bisa memastikan motif pengeroyokan tersebut. Ia mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan.

"Masih diselidiki," ucapnya.

Kondisi Korban

Sebelumnya, kakak korban bernama Mansur mengungkap kondisi luka yang diderita Adi Santoso. Menurutnya, korban mengalami luka di bagian punggung hingga kepala.

"Nyampe sini saya cek semua badannya. Lukanya di kaki, punggungnya ada bekas injekan sampai memar, di lehernya entah kena tendang entah kena apa, jadi separuh badannya itu mati, kata dokter dari saraf," ujar Mansur, kakak korban, saat dihubungi detikcom, Kamis (23/1).

Mansur mengatakan adiknya itu belum sadarkan diri. Adi Santoso seharusnya menjalani operasi, akan tetapi pihak keluarga tidak memiliki biaya untuk perawatan sehingga memutuskan membawa pulang korban ke Madura.

Dihubungi terpisah, Suhdi selaku paman korban mengatakan Adi Santoso menderita luka bacokan di kepala. Korban diduga dibacok dengan menggunakan gancu.

"(Korban luka di) bagian kepala, bagian atas. Hasil CT scan mendalam sampai batok otak," kata Suhdi.

Suhdi mengatakan korban diduga dibacok dengan alat untuk memecahkan es batu (gancu).

"Lukanya dari alat kecrokan es, milik dia. Mungkin dikeroyok, dia nggak mampu lari, akhirnya dicarok," ujarnya.

(mei/hri)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |