loading...
Militer Israel menghancurkan rumah warga Palestina di Tepi Barat. Foto/anadolu
HEBRON - Para pemukim Israel mulai membangun jalan baru khusus pemukim saat para tentara yang mengenakan seragam militer mencuri uang selama penggerebekan di rumah-rumah warga Palestina di Masafer Yatta, selatan Hebron.
Menurut Osama Makhamra, aktivis masyarakat Palestina, pemukim Israel sedang melakukan pekerjaan penggalian skala besar di tanah milik Palestina di daerah Wadi Al-Asira, dekat Tel Ma'in di sebelah timur.
Pekerjaan tersebut tampaknya bertujuan memperluas pos terdepan ilegal Avigal, yang sudah didirikan di tanah Palestina yang disita.
Masyarakat internasional, termasuk PBB, menganggap permukiman ini ilegal menurut hukum internasional.
PBB telah berulang kali memperingatkan perluasan permukiman yang berkelanjutan mengancam kelangsungan solusi dua negara, kerangka kerja yang dipandang sebagai kunci menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Sementara itu, tentara dan pemukim Israel yang mengenakan seragam militer menyerbu rumah Akif Salem Harizat di desa Manizil, juga di Masafer Yatta.
Selama penggerebekan, mereka merusak rumah, merusak perabotan dan barang-barang, serta mencuri uang tunai senilai enam ribu shekel.
Serangan ini merupakan bagian dari pola kekerasan pemukim yang meningkat di Masafer Yatta, tempat masyarakat Palestina terus menghadapi ancaman terhadap rumah, tanah, dan mata pencaharian mereka.
Dalam perkembangan hukum yang signifikan pada bulan Juli, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan putusan yang menyatakan Pendudukan Israel selama puluhan tahun di Wilayah Palestina sebagai "ilegal".
Mahkamah menyerukan evakuasi segera semua permukiman yang ada di Tepi Barat yang Diduduki dan Yerusalem Timur.
Meskipun ada kecaman global dan seruan untuk menghentikan aktivitas permukiman, Israel terus melanjutkan upaya perluasannya, yang memperdalam ketegangan di wilayah tersebut.
(sya)