Pemprov Sulsel Catat Penghematan Rp 1,4 T dari Optimalisasi Belanja

4 hours ago 2

Jakarta -

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pembangunan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berkarakter bagi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan. Ia memaparkan berbagai capaian serta target pembangunan kedepannya.

"Visi kita menjadikan Sulawesi Selatan maju dan berkarakter, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, berakhlak, serta memperkuat perekonomian yang merata di seluruh wilayah," ujar Andi dalam keterangannya, Senin (20/10/2025).

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada Rapat Paripurna istimewa DPRD Peringatan 356 tahun Sulsel di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Minggu (19/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, berbagai program strategis berhasil dijalankan dengan efisiensi anggaran yang signifikan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) mencatat penghematan lebih dari Rp 1,4 triliun dari optimalisasi belanja di 52 perangkat daerah.

Andi menyampaikan arah pembangunan Sulsel ke depan menitikberatkan pada peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak, dan berdaya saing, serta penguatan ekonomi daerah yang inklusif.

Selain itu, Ia menegaskan pembangunan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga pemerataan, keberlanjutan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di semua lapisan.

"Dalam aspek tata kelola keuangan, Pemerintah Provinsi mencatat kinerja efisiensi yang luar biasa. Sepanjang tahun 2025 ini, pemerintah provinsi berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 1,4 triliun dari 52 perangkat daerah," katanya.

Menurutnya, penghematan ini berasal dari berbagai pos belanja seperti perjalanan dinas, pengadaan rutin, belanja TPP, efisiensi dana transfer bahkan dari berbagai sektor untuk kepentingan masyarakat.

Diantaranya, sektor infrastruktur sebesar Rp 558,5 Miliar, menjadi sektor dengan alokasi terbesar untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, embung, normalisasi sungai, pembangunan tanggul. Untuk peningkatan kinerja pelayanan di sektor pendidikan, hasil efisiensi Pemprov Sulsel sebesar Rp 220 miliar.

Sementara itu, dari total efisiensi anggaran sebesar Rp 1,4 triliun pada APBD tahun anggaran 2025, di sektor kesehatan Rp 97,4 miliar juga menjadi salah satu prioritas karena menyangkut kualitas hidup masyarakat secara langsung.

Adapun di sektor kelautan Rp 70,74 miliar. Untuk perhubungan, dialokasikan Rp 26,3 miliar. Sementara, di sektor pertanian dan peternakan mendapat suntikan Rp 84,88 miliar.

Dana hasil efisiensi ini kemudian dialihkan guna memperkuat program prioritas pemerintah dan mendukung kebijakan nasional melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

Selain efisiensi tersebut, Pemprov Sulsel juga berhasil menjaga keseimbangan fiskal dengan target pendapatan daerah yang terus meningkat. Pasca penerapan Inpres 1/2025, pendapatan asli daerah (PAD) meningkat dari Rp 4,83 triliun menjadi Rp 5 triliun, menunjukkan tata kelola keuangan yang semakin sehat dan produktif.

Langkah penghematan yang ditempuh tidak hanya memperkuat fiskal daerah, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap birokrasi. Hal ini tercermin dari hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) oleh KPK yang menempatkan Sulsel dalam tren positif dengan responden meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

"Efisiensi ini bukan berarti memangkas pelayanan, tetapi menata kembali anggaran agar lebih tepat guna dan berdaya hasil tinggi," ungkap Andi.

Dalam rapat Paripurna Istimewa DPRD Sulsel tersebut, turut hadir secara langsung Wakil Menteri Dalam Negeri Komjen Pol (Purn) Akhmad Wiyagus yang mewakili Menteri Dalam Negeri.

Ia mengapresiasi seluruh jajaran pemerintah provinsi, kabupaten/kota, mitra pembangunan, dan masyarakat Sulawesi Selatan yang telah menjaga stabilitas dan mendorong perekonomian daerah.

Akhmad juga menyampaikan sejumlah capaian pembangunan Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi tercatat di atas 5%, didukung oleh sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan jasa.

"Sulawesi Selatan adalah simpul harapan Indonesia Timur. Pelabuhan kita ramai, rel kereta mengalirkan logistik, layanan publik makin cepat dan bersahabat. Itulah bukti hadirnya negara di tengah rakyat," katanya.

"Selama layar masih terkembang dan angin kebijakan berpihak pada rakyat, kita tidak akan berlabuh sebelum sampai ke tujuan," pungkas Akhmad.

(anl/anl)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |