Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS

3 hours ago 2

loading...

Pemerintah Presiden Donald Trump tawarkan Rp16,4 juta kepada imigran gelap untuk meninggalkan Amerika Serikat. Foto/Carolyn Van Houten/Washington Post

WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengumumkan program baru yang menawarkan pembayaran masing-masing USD1.000 (Rp16,4 juta) kepada para imigran gelap untuk meninggalkan Amerika Serikat (AS).

Uang itu sebagai insentif bagi para imigran ilegal untuk kembali ke negara asal mereka secara sukarela.

Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menguraikan inisiatif tersebut pada hari Senin, menjanjikan bantuan keuangan dan perjalanan kepada para imigran gelap yang setuju untuk meninggalkan AS menggunakan aplikasi bernama CBP Home.

Itu adalah versi aplikasi yang dirancang dalam pemerintahan Joe Biden yang disebut CBPOne—yang memberi orang-orang yang mendekati perbatasan AS-Meksiko tanpa pengaturan resmi untuk meminta suaka di AS dan masuk secara legal ketika diberi janji temu.

Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump

Donald Trump menutupnya setelah pelantikan, seperti yang dijanjikan, membuat banyak orang telantar, dan kemudian mengubah nama dan fungsinya sehingga CBP Home menjadi alat untuk keluar dari AS, bukan masuk.

DHS mengeklaim bahwa pembayaran USD1.000 akan dikeluarkan hanya setelah orang tersebut kembali ke negara asal mereka dan telah dikonfirmasi melalui aplikasi tersebut.

DHS membuat pengumuman tersebut dalam siaran pers yang menekankan banyak istilah, beberapa dipertanyakan secara hukum, yang disukai oleh pemerintah dalam kebijakan anti-imigrasi garis kerasnya, seperti "alien ilegal" dan "deportasi mandiri".

"Jika Anda berada di sini secara ilegal, deportasi mandiri adalah cara terbaik, teraman, dan paling hemat biaya untuk meninggalkan Amerika Serikat guna menghindari penangkapan," kata Sekretaris DHS Kristi Noem, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa (6/5/2025).

Dalam rilis berita tersebut, DHS menyatakan bahwa satu orang telah berpartisipasi dalam program tersebut, menerima tiket pesawat untuk penerbangan dari Chicago ke Honduras. "Dan tiket tambahan telah dipesan untuk minggu ini dan minggu berikutnya," imbuh DHS.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |