Pekerja Migran Indonesia Diminta Waspada Terhadap Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong

7 hours ago 1

loading...

Anggota Komisi XI DPR dari Dapil Banten II, Annisa M.A. Mahesa, meminta pekerja migran untuk hati-hati terhadap pinjol ilegal dan investasi bodong. Foto/istimewa

BANTEN - Anggota Komisi XI DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II, Annisa M.A. Mahesa, menegaskan edukasi keuangan merupakan pondasi utama dalam pengambilan keputusan berutang secara bijak, khususnya bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Hal tersebut disampaikannya dalam Talkshow Srikandi Inspiratif bertema “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera” yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran (P2MI) di Gedung Dhanapala, Jakarta.

Dalam pemaparannya, Annisa menyoroti berbagai praktik berutang yang tidak bijak di masyarakat, terutama melalui pinjaman online (pinjol) yang kerap digunakan untuk kebutuhan konsumtif. Menurut Annisa, pola konsumsi seperti ini dapat menjerumuskan individu dalam siklus utang yang merugikan.

Menurut Annisa, pinjaman seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal produktif, seperti modal usaha. Namun, meski tujuannya baik, berutang tetap harus disertai dengan perencanaan matang.

“Kalau misalnya tidak ada pembiayaan (utang) tentu akan susah untuk permodalan. Ada yang niat awalnya baik berutang untuk modal, namun tidak dibarengi dengan perencanaan yang baik akhirnya boncos," ujar Annisa, Selasa (22/4/2025).

Annisa juga mengajak para PMI untuk lebih aktif memanfaatkan berbagai fasilitas edukasi keuangan yang telah disediakan pemerintah, seperti situs informasi resmi dan layanan konsultasi melalui Call Center OJK. Annisa menekankan pentingnya kehati-hatian terhadap praktik pinjaman online ilegal dan investasi bodong yang banyak menyasar kelompok rentan, termasuk PMI.

Sebagai bagian dari komitmen negara, Annisa mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyediakan berbagai akses pembiayaan legal dan terjangkau bagi PMI, di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus PMI, pembiayaan dari PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), perbankan milik negara, serta koperasi legal yang diawasi langsung oleh OJK dan Bank Indonesia.

Menutup sesi talkshow dalam rangka peringatan Hari Kartini, Annisa kembali menegaskan peran penting literasi keuangan dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga, terutama bagi perempuan PMI yang menjadi tulang punggung ekonomi rumah tangga.

"Maka, mulailah dari diri sendiri, pelajari lah keuangan yang baik dan benar supaya tidak terjerumus dari pilihan-pilihan yang kita buat sendiri. Bangunlah masa depan dengan keputusan-keputusan finansial yang bijak karena hidup kita masih panjang, kita yang bertanggung jawab untuk hidup kita sendiri,” ucapnya.

(cip)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |