Menbud Fadli Zon Resmikan Museum Situs Gua Harimau di Ogan Komering Ulu

5 hours ago 3

Jakarta -

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, meresmikan Museum Situs Gua Harimau di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan hari ini. Museum ini menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi dan melestarikan warisan budaya prasejarah Indonesia.

Dalam sambutannya, Fadli menekankan pentingnya Gua Harimau sebagai salah satu situs arkeologi paling berharga di Tanah Air. Menurutnya, temuan di situs ini membuka wawasan baru tentang sejarah awal manusia modern di Nusantara.

"Gua Harimau ini punya temuan-temuan yang sangat menarik, yang nantinya bisa kita perdalam kembali. Memang di seluruh Pulau Sumatra, belum ditemukan Homo erectus. Yang ditemukan seperti di Gua Harimau ini adalah Homo sapiens, jadi manusia modern. Homo erectus baru ditemukan di Pulau Jawa, dan juga di Nusa Tenggara Timur yang kemudian disebut sebagai Homo floresiensis," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (19/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, pemerintah telah menetapkan Gua Harimau sebagai situs cagar budaya nasional dan mulai membangun museum sejak 2015 untuk mengembangkan hasil temuan arkeologinya.

"Di negara-negara maju, museum selalu mempunyai tahta yang tinggi, karena itu adalah etalase budaya dan etalase peradaban dari bangsa itu. Museum menjadi tempat yang paling terhormat di negara-negara maju dan yang paling beradab," sambungnya.

Ia pun berharap keberadaan Museum Situs Gua Harimau tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi, tetapi juga mampu mendorong perekonomian masyarakat sekitar.

"Yang paling penting bagaimana dari situs-situs yang ada, dari warisan-warisan budaya tak benda yang ada, WBTB, kita memanfaatkan, mengembangkan, membina menjadi ekonomi budaya, menjadi industri budaya." jelasnya.

Lebih lanjut, Fadli menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan pelestarian situs purbakala tersebut.

"Jadikanlah situs ini semacam ekosistem yang berkelanjutan. Kita berharap nanti akan terus ada kerja sama dan aktivasi kegiatan-kegiatan budaya. Dan mudah-mudahan, museum ini bisa membangkitkan ekosistem kebudayaan di wilayah Ogan Komering Ulu," imbuhnya.

Museum Situs Gua Harimau menampilkan berbagai koleksi dari situs cagar budaya yang terletak tak jauh dari lokasi museum, termasuk replika rangka manusia purba dan jejak kehidupan prasejarah sejak 22.000 tahun lalu. Situs ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya daerah pada 2017 melalui Keputusan nomor 430/338A/XV/2017 dan cagar budaya peringkat nasional pada 2019 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 224/P/2019.

Senada, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, turut mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak dalam pelestarian situs tersebut.

"Ketika sudah dibuka untuk umum, semoga museum ini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar sekaligus menjadi tonggak penting dalam pengembangan kebudayaan, pariwisata, dan perekonomian masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ulu, Teddy Meilwansyah, juga menyatakan dukungannya terhadap pelestarian Gua Harimau.

"Nantinya, museum ini bukan hanya sarana rekreasi bagi kami, namun lebih pada tempat berbagi informasi, sharing budaya, mencari ilmu, pengetahuan, semuanya bisa melalui Museum Goa Harimau ini," ungkapnya.

Sebagai informasi, peresmian Museum Situs Gua Harimau turut dihadiri Bupati Ogan Komering Ulu Teddy Meilwansyah, Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Marjito Bachri, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Selatan Pandji Tjahjanto, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, Staf Khusus Menteri bidang Protokoler dan Rumah Tangga Rachmanda Primayudha, Direktur Sejarah dan Permuseuman Agus Mulyana, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Kristanto Januardi, serta para pejabat daerah Ogan Komering Ulu.

(akn/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |