Mayat-mayat Bergelimpangan di Jalanan Rio de Janeiro usai Polisi Gerebek Geng Narkoba Terkuat

18 hours ago 3

loading...

Mayat-mayat bergelimpangan di sebuah ruas jalan di kota Rio de Janeiro, Brasil, setelah polisi menggerebek geng narkoba terkuat yang dikenal sebagai Comando Vermelho. Foto/O Globo

RIO DE JANEIRO - Ratusan mayat bergelimpangan di sebuah ruas jalan di kota Rio de Janeiro, Brasil, setelah polisi menggerebek geng narkoba terkuat yang dikenal sebagai Comando Vermelho pada Rabu. Jalanan itu kini dipenuhi warga yang menunggu banyak jasad semalaman.

Polisi negara bagian Rio de Janeiro mengatakan penggerebekan yang menargetkan geng narkoba terkuat telah direncanakan secara menyeluruh selama lebih dari dua bulan, yang dirancang untuk menggiring para tersangka ke lereng bukit berhutan tempat unit operasi khusus sedang menunggu untuk menyergap.

“Tingginya tingkat kematian dari operasi ini memang sudah diperkirakan tetapi tidak diinginkan,” ujar Victor Santos, kepala keamanan negara bagian Rio de Janeiro, dalam konferensi pers, yang dilansir Reuters, Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: Rio de Janeiro Jadi Medan Perang, Polisi vs Geng Narkoba Baku Tembak Tewaskan 132 Orang

Polisi Rio de Janeiro mengonfirmasi 119 kematian sejauh ini, termasuk empat petugas polisi. Namun, Kantor Pembela Umum—sebuah badan negara di Rio de Janeiro yang menyediakan bantuan hukum bagi masyarakat miskin—mengatakan jumlah akhir meningkat menjadi setidaknya 132 orang.

Santos mengatakan tidak ada hubungan antara kekerasan tersebut dengan acara-acara global yang akan diselenggarakan Rio de Janeiro minggu depan terkait negosiasi iklim COP30 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk pertemuan puncak para wali kota C40 yang membahas pemanasan global dan Penghargaan Earthshot Pangeran William.

Warga di lingkungan Penha di Rio de Janeiro mengumpulkan puluhan jenazah dari hutan di sekitarnya semalaman dan menata lebih dari 70 jenazah di tengah jalan utama.

“Saya hanya ingin membawa putra saya keluar dari sini dan menguburkannya,” kata Taua Brito, ibu dari salah satu korban tewas, dikelilingi oleh para pelayat dan penonton yang menangis di kedua sisi barisan jenazah yang panjang, beberapa di antaranya ditutupi seprai atau tas.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |