PAPUA BARAT DAYA - Di jantung Kampung Assem, Papua Barat Daya, kehadiran Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY pada Minggu (14/12/2025) membawa secercah harapan baru. Bukan dengan senjata, melainkan dengan sentuhan kemanusiaan melalui program Medical Mobile, para prajurit Marinir ini membuktikan bahwa negara benar-benar hadir untuk merawat kehidupan warganya.
Tim medis Satgas bergerak sigap, menyisir setiap sudut kampung untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Mulai dari pemeriksaan tekanan darah yang sederhana hingga penanganan keluhan medis ringan, semuanya dilayani dengan penuh perhatian. Tak hanya itu, edukasi mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat pun turut dibagikan, menjadi bekal berharga bagi warga untuk mencegah penyakit di masa depan.

Antusiasme warga Kampung Assem begitu terasa. Sejak pagi, berbagai kalangan berbondong-bondong mendatangi lokasi pelayanan. Bagi mereka, kesempatan ini adalah anugerah yang tak ternilai, mengingat selama ini akses terhadap fasilitas medis yang memadai masih menjadi tantangan berat.
“Pelayanan kesehatan ini adalah bentuk pengabdian kami kepada masyarakat perbatasan. Kami ingin memastikan warga tetap mendapatkan akses layanan kesehatan dasar, sekaligus membangun kepercayaan dan kedekatan antara Marinir dan masyarakat, ” ungkap Perwira Satgas Yonif 10 Marinir/SBY.
Ia menambahkan bahwa kehadiran mereka bukan sekadar menjalankan tugas pengamanan semata, melainkan membawa misi sosial kemanusiaan yang mendalam.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kampung Assem serta menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif, ” tambahnya.
Melalui program Medical Mobile yang menyentuh ini, Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY kembali menegaskan komitmennya. Negara hadir hingga ke pelosok negeri, tidak hanya menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga merawat denyut kehidupan dan harapan masyarakat Papua.


















































