Legislator Partai Perindo Salomiel Arnius Apresiasi Respons Cepat Pemda Kupang Atasi Abrasi di Lahan Bawang

7 hours ago 4

loading...

Anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Partai Perindo Salomiel Arnius Buraen mengapresiasi respons cepat Pemkab Kupang dalam mengatasi abrasi. Foto/istimewa.

KUPANG - Pemerintah Kabupaten Kupang akhirnya mengambil langkah konkret untuk mengatasi dampak abrasi sungai yang menggerus lahan bawang milik petani Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat.

Langkah ini merupakan respons cepat atas aspirasi anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Partai Perindo yang dikenal sebagai Partai Kita, Salomiel Arnius Buraen.

Setelah menyampaikan langsung kondisi lapangan kepada Bupati Kupang, Salomiel mendorong agar penanganan abrasi menjadi prioritas. Hasilnya, pada 5 Mei 2025, tim dari pemerintah daerah bersama beberapa OPD diturunkan ke lapangan untuk meninjau kerusakan yang terjadi.

Baca juga: Dorong Kesejahteraan Petani, Legislator Partai Perindo Kupang Salomiel Arnius Buraen Soroti Dampak Abrasi di Sumlili

"Mereka turun karena saya sampaikan ke Bupati untuk menjadi prioritas penanganannya," ujar anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kupang ini, Jumat (9/5/2025).

Abrasi sungai yang terjadi pada Sabtu lalu telah mengakibatkan sekitar 10 hektare lahan bawang siap panen milik petani rusak parah. Dari total 60 hektare lahan yang ada, seperenamnya kini tak bisa lagi dimanfaatkan.

Kondisi ini tak hanya merugikan petani secara ekonomi, tapi juga mengancam keberlanjutan pertanian di wilayah yang dikenal sebagai salah satu sentra bawang di Kabupaten Kupang tersebut.

Baca juga: Angka Pengangguran Meningkat, Ketua DPP Partai Perindo: Pemerintah Perlu Intervensi

"Saya apresiasi respons cepat pemerintah daerah. Setelah melakukan komunikasi dengan Bupati Kupang, akhirnya Bupati menurunkan tim ke lapangan untuk memastikan kondisi riil di lapangan dengan memerintahkan beberapa OPD," tuturnya.

Legislator yang mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Kupang dan Universitas Kristen Artha Wacana ini menilai, kerusakan lahan pertanian tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut.

"Harapan saya, ini bisa cepat diatasi sehingga tidak meluas abrasi di sepanjang sungai. Karena masyarakat di lokasi tersebut menggantungkan seluruh hidupnya pada lahan-lahan pertanian yang ada," kata Salomiel.

Aktivitas penambangan di sekitar lokasi disebut menjadi salah satu pemicu abrasi yang terjadi. Selain merusak ekosistem, kegiatan itu juga menimbulkan kerugian besar bagi warga yang menggantungkan hidup dari hasil bertani.

(cip)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |