KSAD: Doktrin Perang Harus Update dan Sesuai Tantangan

1 day ago 7

Jakarta -

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan keinginan mengubah doktrin peperangan. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan pembaruan doktrin penting agar TNI AD adaptif.

"Doktrin itu memang harus update. Jadi kita akan kerjakan terus dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan, dengan kemampuan kita pengadaannya, khusus di Angkatan Darat," kata Maruli usai rapat pimpinan (Rapim) TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2025).

Dia mengatakan pembaruan doktrin bisa dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya, TNI AD melakukan modernisasi alusista serta mengubah sistem pendidikan dan latihan prajurit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah menyampaikan kepada yang mengurus tentang doktrin dan latihan, supaya mengulas kembali mulai dari sekolah-sekolah, bahkan dari calon tamtama, calon bintara, calon perwira, Akademi Militer, Selapa, Seskoad, semua kita akan ulas. Kita akan diskusikan mana yang bisa lebih baik," jelas dia.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan keinginan mengubah doktrin peperangan. Menurutnya, doktrin peperangan yang digunakan oleh TNI saat ini merupakan produk lama.

"Sekali lagi, kita samakan pola pikir, pola tindak, supaya kita bisa menghadapi situasi yang berkembang ini dalam satu visi. Tujuannya hanya satu, kemajuan TNI, kalau bukan kita yang berpikir, siapa lagi yang memikirkan TNI," ujar Agus dalam Rapim TNI di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1).

Agus meminta kepada Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Pelatihan (Kodiklat) untuk memikirkan mengenai perubahan doktrin peperangan. Dia mencontohkan doktrin peperangan yang digunakan oleh Australia yang selalu berubah tiap 3 hingga 5 tahun.

"Untuk itu, mari kita, memang agak capek, terutama dari Kodiklat TNI, Kodiklat AD, AL dan AU merubah beberapa doktrin peperangan kita. Doktrin yang kita gunakan, itu masih produk lama, sedangkan kemarin saya ke Australia, taktik infanteri 100 persen diubah, dan mereka berubah doktrin selama 3 atau 5 tahun diubah," ucapnya.

Menurutnya, perubahan bukan hal yang harus dihindari. Agus meminta kepada jajaran TNI menjadi agen perubahan. Dia mengapresiasi taktik tempur yang diubah dan dievaluasi oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus atau Pusdiklatpassus.

"Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan, keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan, dan terima kasih beberapa taktik bertempur kita sudah dievaluasi di Pusdiklatpassus, dan dilakukan di daerah operasi, dan alhamdulillah, sekarang OPM kalau mau nyerang kita mikir-mikir, kita diserang, pasti dia yang hancur," ucapnya.

(haf/haf)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |