Kredit Tahun Depan Diprediksi Tumbuh 9-11%, Perbanas: Artinya Bank Punya Uang

9 hours ago 5

loading...

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Hery Gunardi mengungkap, bahwa likuiditas perbankan dalam kondisi yang sangat kuat menjelang akhir tahun 2025. Foto/Dok

JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional ( Perbanas ), Hery Gunardi mengungkap, bahwa likuiditas perbankan dalam kondisi yang sangat kuat menjelang akhir tahun 2025. Menurutnya, kredit perbankan berpeluang besar untuk tumbuh di tahun 2026 mendatang.

Hery menjelaskan, posisi likuiditas perbankan ample atau terjaga. Hal tersebut tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) industri yang berada di level sekitar 84%, jauh di bawah batas regulasi yang ditetapkan OJK dan Bank Indonesia, yakni maksimum 92%.

"Artinya apa? Bank punya uang, bank punya likuiditas untuk ekspansi. Nah itu terjadi kenapa? Karena memang kita lihat belakangan ini pemerintah dan juga Bank Indonesia (BI) sangat aktif gitu, kita namakan pro-growth," katanya alam acara Konferensi Pers CEO Forum Economic Outlook 2026, Rabu (10/12/2025).

Baca Juga: Kolaborasi Perangi Kejahatan Keuangan, Perbanas: Perbankan Butuh Payung Hukum

Hery menyebutkan, terdapat sejumlah kebijakan BI sukses mendorong pertumbuhan, antra lain relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM), penurunan suku bunga BI rate, serta normalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang kini tidak lagi menekan biaya dana (cost of fund) perbankan seperti pada 2023.

"Hari ini kita melihat dengan likuiditas yang ample (terjaga) ini, bank-bank sudah mulai bisa menekan cost of fundnya dan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu," lanjutnya.

Meski demikian, Hery menggarisbawahi bahwa nilai undisbursed loan masih tinggi karena sebagian debitur memilih bersikap wait and see sebelum merealisasikan penarikan kredit untuk ekspansi usaha. Ia juga menilai, daya beli masyarakat menengah ke bawah melemah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |