Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sejumlah pesan penting bagi para kepala daerah agar dapat terpilih kembali dalam pilkada berikutnya. Purbaya mengatakan kepala daerah harus bisa menjaga inflasi.
Pernyataan itu disampaikan Purbaya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2025, yang disiarkan melalui Youtube Kemendagri, Senin (20/10/2025). Menurutnya, saat ini inflasi di daerah masih dalam tren terkendali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 38 provinsi, 37 diantaranya tercatat inflasi positif. Sementara itu, terdapat 1 provinsi, yaitu Maluku Utara yang mengalami sedikit deflasi.
"Kalau kita lihat 25 provinsi sudah berada dalam rentang target nasional, artinya pengendalian di daerah berjalan cukup baik," kata Purbaya.
Purbaya pun menjelaskan alasan pentingnya menjaga inflasi. Menurutnya inflasi yang terkendali dapat menjaga stabilitas sosial politik, ia lalu mencontohkan mengapa Presiden ke-2 Soeharto dapat bertahan selama 32 tahun pemerintahan.
"Saya ingin cerita dikit kenapa inflasi itu penting, yang pertama, inflasi itu bisa menjaga stabilitas sosial politik. Jadi salah satu rahasia kenapa Pak Harto itu bisa bertahan 32 tahun adalah beliau bisa menjaga stabilitas harga, beras utamanya, yang lain akan ikut harga beras," kata Purbaya.
Jaga Inflasi Bisa Tingkatkan Popularitas
Sebab itu, Purbaya menilai menjaga inflasi sangat penting sekali, karena selain untuk menjaga harga pangan dan stabilitas sosial politik, tetapi dapat meningkatkan popularitas pemimpin di daerah. Menurutnya, jika kepala daerah dapat mengendalikan inflasi, hampir pasti dapat terpilih lagi di Pemilu.
"Jadi inflasi ini amat sangat penting sekali, juga untuk meningkatkan popularitas pemimpin daerah. Kalau di daerahnya harganya nggak terkendali, pasti nanti ke depannya kalau ada Pemilu nggak kepilih lagi," katanya.
"Kalau Bapak-bapak Ibu-ibu bisa mengendalikan harga daerah, hampir pasti bisa kepilih lagi, tanpa embel-embel yang lain ya. Jadi perut masih merupakan alat politik utama di Indonesia," kata Purbaya.
Diketahui pada September 2025 angka inflasi nasional (yoy) di angka 2,65%. Ia mengatakan keterjangkauan harga di berbagai wilayah membaik, karena pasokan lancar dan distribusi antar daerah semakin efisien.
Selain itu, Purbaya meminta agar TPIP dan TPID terus bersinergi untuk menciptakan kebijakan pengendalian inflasi nasional yang tepat dan terukur.
"Jadi tugas kita sekarang bukan hanya menahan inflasi tetap rendah tapi juga menjaga stabilitas harga dan pasokan secara berkelanjutan," katanya.
(amw/amw)