Kelehelbaddara Padme, Gembong Kriminal Sri Lanka Dipulangkan ke Negaranya

1 day ago 3

Jakarta -

Salah satu gembong kriminal yang paling dicari di Sri Lanka, Mandinu Padmasiri alias Kelehelbaddara Padme, dipulangkan ke negaranya. Kelehelbaddara Padme dipulangkan bersama 4 buron lainnya melalui mekanisme handling over.

Informasi penangkapan buronan asal Sri Lanka ini diunggah di akun Instagram Divisi Hubinter Polri. Mandinu Padmasiri dan empat buron lainnya diserahkan ke negaranya melalui mekanisme handling over.

"Divhubinter Polri bersama aparat terkait berhasil melakukan penangkapan dan handling over 5 subjek IRN WN Sri Lanka yang terlibat kasus tindak pidana narkotika dan pembunuhan," tulis Divhubinter Polri, dikutip detikcom, Senin (8/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima buronan tersebut kemudian diserahkan Ke Kepolisian Sri Lanka di Bandara Internasional Bandaranaike (BIA) di Katunayake dan dikawal ketat oleh Departemen Investigasi Kriminal (CID) untuk proses lebih lanjut.

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam memperkuat kerja sama internasional dalam pemberantasan kejahatan transnasional, sekaligus menjaga keamanan nasional dan stabilitas kawasan.

Sebelumnya, Kelehelbaddara Padme ditangkap oleh tim gabungan Divisi Hubinter Polri dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, di sebuah apartemen di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dia ditangkap bersama empat orang anggota geng lainnya yang dikenal dengan alias Commando Salintha, Backhoe Saman, Thembili Lahiru dan Kudu Nilantha.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Keamanan Publik Sri Lanka, Ravi Seneviratne, mengatakan bahwa polisi Indonesia telah menahan lima warga negara Sri Lanka yang terkait dengan beberapa pembunuhan dan kejahatan narkoba terorganisir.

"Ini pertama kalinya kami menangkap tersangka dalam jumlah besar di luar negeri," kata Seneviratne, dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/8/2025).

Kelehelbaddara Padme dituduh mengatur pembunuhan rivalnya di ruang sidang di ibu kota Sri Lanka, Kolombo. Menurut data kepolisian, 42 orang tewas dalam 80 kasus penembakan terkait geng tahun ini.

Inspektur Jenderal Polisi Sri Lanka, Priyantha Weerasooriya mengatakan bahwa para pemimpin geng banyak yang melarikan diri dari Sri Lanka setelah pemerintahan Presiden Anura Kumara Dissanayake berkuasa tahun lalu, dengan janji untuk memberantas korupsi dan kejahatan terorganisir.

"Tokoh-tokoh dunia bawah tidak lagi memiliki patronase politik seperti sebelumnya," kata Weerasooriya.

(mei/dhn)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |