Kawal Nova Arianto Menggema di Medsos, Erick Thohir: Hak Prerogatif Pergantian Pelatih Ada di PSSI

1 day ago 6

loading...

Keberhasilan Timnas Indonesia U-17 menembus semifinal Piala Asia U-17 2025 dan meraih tiket Piala Dunia U-17 2025 di Qatar telah memunculkan gelombang dukungan dari publik untuk pelatih Nova Arianto / Foto: PSSI

Keberhasilan Timnas Indonesia U-17 menembus semifinal Piala Asia U-17 2025 dan meraih tiket Piala Dunia U-17 2025 di Qatar telah memunculkan gelombang dukungan dari publik untuk pelatih Nova Arianto . Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa keputusan mengenai masa depan Nova di kursi kepelatihan Garuda Muda tidak berada di tangannya seorang diri, melainkan melalui evaluasi menyeluruh dari jajaran Exco PSSI.

"Saya rasa hak prerogatif pergantian pelatih itu ada di PSSI. Dan kami punya perhitungan yang kalkulatif. Jadi, tidak mungkin pergantian pelatih ini karena saya sendiri yang memutuskan atau sebagian Exco, kami review total," kata Erick Thohir di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Pernyataan Erick ini merespons seruan "Kawal Nova Arianto" yang ramai di media sosial, netizen menginginkan Nova tetap memimpin Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2025. Erick mencontohkan proses pergantian pelatih di Timnas Indonesia senior dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, yang juga didasarkan pada evaluasi yang matang.

"Ingat kalau teman-teman media sampaikan saya akan mereview evaluasi setelah pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi. Bahkan saya bicara kecewa berat hasil dengan China waktu pertandingan ada di China. Jadi, ini bukan evaluasi mendadak," ujarnya.

"Jangan selalu terjebak pola pikir yang set back membandingkan satu dan lainnya. Kami harus move on ke masa depan," sambungnya.

Erick juga menekankan pentingnya membangun sepak bola nasional secara berkelanjutan, bukan hanya bergantung pada individu tertentu. Ia memuji Nova Arianto sebagai hasil dari pembinaan jangka panjang dan meminta semua pihak untuk tidak memecah belah tim kepelatihan maupun menghakimi pemain muda.

"Coach Nova juga hasil dari pembinaan jangka panjang bukan 1-2 tahun. Dia sendiri punya inspirasi oleh bapaknya yang pelatih gitu. Nah, saya tidak mau sepak bola nasional ini dikotomi oleh satu individu termasuk saya. Saya pun 2027 selesai masa jabatannya," kata Erick.

"Jangan memecah belah tim kepelatihan. Jangan juga menghukum pemain-pemain muda kami dengan tentu ketika kalah langsung disorakin. Kasian ini anak-anak masih U-17. Makanya saya bilang sama Coach Nova matikan sosial medianya. Tidak semua kuat dengan sosial media. Insya Allah saya kuat," tambahnya.

Dengan demikian, Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan mengenai masa depan Nova Arianto di Timnas U-17 akan diambil berdasarkan evaluasi komprehensif oleh Exco PSSI, demi kepentingan terbaik sepak bola Indonesia. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk membangun sepak bola nasional secara sehat dan mendukung para pemain muda.

(yov)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |