Jakarta -
Wadul Gus'e Jadi Inovasi Jember Perkuat Transparansi Pelayanan Publik Pemkab Jember di bawah Bupati Muhammad Fawait (Gus Fawait) meluncurkan program 'Wadul Gus'e' sebagai kanal aspirasi dan pengaduan langsung masyarakat. Inovasi ini memperkuat transparansi dan respons cepat pemerintah dalam pelayanan publik.
Program yang merupakan singkatan dari Wadah Aspirasi dan Pengaduan Langsung untuk Gus Fawait ini menjadi wujud komitmen Pemkab Jember dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, responsif, dan terbuka terhadap aspirasi warga.
Lewat kanal ini, masyarakat bisa menyampaikan aspirasi dan keluhan via WhatsApp di nomor 0811-3111-1108, media sosial Pemkab, atau layanan di kantor kecamatan. Semua laporan diproses digital dan ditindaklanjuti OPD sesuai bidangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wadul Gus'e bukan sekadar layanan aduan. Ini ruang dialog antara pemerintah dan rakyat. Pemerintah tidak boleh menunggu, tapi harus hadir mendengar," ujar Gus Fawait dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025).
Hingga Oktober 2025, Wadul Gus'e telah menindaklanjuti 8.372 laporan dengan tingkat penyelesaian 88 persen yang menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
Program ini mendorong berbagai perubahan positif, seperti perbaikan jalan, respons cepat Universal Health Coverage (UHC), dan peningkatan layanan publik di Jember.
Gus Fawait menekankan pentingnya keterbukaan informasi sebagai dasar pemerintahan modern. Ia ingin birokrasi yang transparan dan responsif terhadap setiap aduan masyarakat.
Wadul Gus'e kini terhubung dengan SP4N-Lapor, sistem nasional pengaduan publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), sehingga laporan warga bisa dipantau lintas instansi dengan indikator penyelesaian yang jelas dan transparan.
Survei The Republic Institute mencatat 83,5 persen warga Jember puas dengan kecepatan dan respons Wadul Gus'e, ini menjadi angka tertinggi di antara layanan publik daerah se-Jawa Timur.
Sepanjang 2025, Wadul Gus'e meraih sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk IMPACT Award dari MarkPlus Institute, Beritajatim Award, dan Apresiasi 100 Hari Inovasi oleh JTV yang menobatkan Gus Fawait sebagai Kepala Daerah Inovatif.
Kementerian Dalam Negeri melalui BSKDN juga mengapresiasi Wadul Gus'e sebagai praktik pemerintahan yang responsif dan inovatif, menegaskan komitmen Jember terhadap pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berkualitas.
Inovasi ini meneguhkan posisi Pemkab Jember sebagai pelopor keterbukaan informasi dan layanan partisipatif berbasis teknologi di level kabupaten.
"Transparansi bukan hanya kewajiban hukum, tapi kebutuhan moral. Ketika rakyat bisa bicara dan didengar, kepercayaan terhadap pemerintah akan tumbuh," pungkas Gus Fawait.
(anl/ega)

















































