Jakarta -
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini menghadiri Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara. Pada kesempatan tersebut dia menyoroti capaian 100 hari kerja Kementerian PANRB yang berfokus pada tiga program utama, yaitu penataan organisasi kementerian/lembaga (K/L), percepatan pengisian jabatan ASN, serta transformasi tata kelola pemerintahan.
Rini mengatakan pihaknya akan berupaya memperkuat arsitektur tata kelola pemerintahan yang relevan dengan dinamika masyarakat. Dia menjelaskan revisi Undang-Undang No. 39/2008 tentang Kementerian Negara telah disesuaikan untuk mendukung implementasi visi Asta Cita, yang berdampak pada penyesuaian jumlah kementerian.
"Penguatan arsitektur hubungan antar dan inter lembaga dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Kementerian PAN-RB tidak hanya berbicara kelembagaan saja, kita memastikan ke-48 kementerian bisa bekerja, karena 48 inilah yang akan menjaga birokrasi kita, tata kelolanya ada di 48 kementerian itu, dan bagaimana mengorkestrasinya," ujar Rini dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini menegaskan Kementerian PAN-RB bersama Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas berperan sebagai strategic triangle dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang terintegrasi. Koordinasi ini bertujuan untuk menciptakan keterpaduan dalam perencanaan, penganggaran, dan tata kelola pemerintahan guna menjamin terselenggaranya agenda pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Dalam rangka memperkuat penyelarasan kinerja antar-instansi, kata dia, Kementerian PAN-RB terus mendorong penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKP). Rini menekankan bahwa SAKP bertujuan mendorong sinergi lintas sektor sehingga setiap kementerian/lembaga tidak lagi fokus pada target instansional, tetapi pada pencapaian outcome pembangunan secara kolektif. Untuk mengawal agenda prioritas pembangunan nasional, Rini menjabarkan sejumlah tindak lanjut.
"Penetapan Kertas Kerja Bersama antara Kementerian PAN-RB, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PPN/Bappenas yang terdiri dari indikator kinerja komposit lintas sektor, penentuan indikator kinerja masing-masing instansi pemerintah, serta keterpaduan dan fleksibilitas perencanaan, program, kinerja, penganggaran, dan tata kelola sesuai prioritas pembangunan," jelas Rini.
"Penerapan SAKP berimplikasi pada setiap kementerian dan lembaga akan bergerak mencapai outcome bersama, tidak lagi sibuk dengan target sendiri-sendiri," terangnya.
Pihaknya juga memberikan perhatian pada penyelesaian tenaga non-ASN melalui seleksi Calon Pegawai Pemerintah dengan perjanjian Kerja (PPPK). Dari total 1,7 juta tenaga non-ASN yang terdaftar di database BKN, tercatat ada lebih dari 1,3 juta yang telah memenuhi syarat dalam tahap pertama seleksi PPPK.
"Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menata birokrasi yang lebih profesional dan berorientasi pada kinerja." tambah Menteri Rini.
Selain itu, Kementerian PANRB terus memperkuat transformasi digital pemerintah. Saat ini, Indonesia berada pada kategori Very High E-Government Development Index (VHEGDI), dan langkah strategis ke depan adalah memperkuat infrastruktur digital untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih responsif dan inklusif.
"Kementerian PANRB akan terus mendorong inovasi dan memperkuat kolaborasi antar-instansi. Kita ingin birokrasi yang adaptif, inovatif, dan mampu menjadi motor penggerak pembangunan nasional," pungkas Rini.
Sementara itu, dalam sidang yang berlangsung Rabu (22/1) kemarin, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja setiap kementerian dan lembaga di bawah Kabinet Merah Putih menjelang 100 hari masa pemerintahan.
"Secara objektif, kita boleh bangga bahwa kita telah menunjukkan suatu hasil yang menuju kepada sasaran-sasaran kita. Saya apresiasi kerja saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo.
Lebih lanjut dia menekankan pentingnya soliditas tim dalam kabinet yang terdiri dari berbagai latar belakang untuk mencapai tujuan bersama demi kepentingan rakyat.
"Saya merasakan ada kekompakan, ada kerjasama yang baik. Walaupun terdapat tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang, tapi yang saya rasakan orientasi kita adalah kepentingan negara, kepentingan rakyat," tuturnya.
Prabowo juga menekankan beberapa program prioritas, seperti swasembada pangan, makan bergizi gratis, serta efisiensi penggunaan anggaran yang harus dipastikan berjalan tepat sasaran. Dia pun mengajak seluruh jajaran kabinet untuk terus bekerja keras dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu