Jakarta -
Polisi mengungkap ulah keji Sunardi (44) membunuh pegawai koperasi di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, inisial SP. Tak hanya itu, Sunardi turut membunuh istinya sendiri, AM, dan membuangnya ke septic tank.
Dirangkum detikcom, Minggu (9/2/2025), kasus tersebut awalnya terungkap setelah Sunardi ditangkap atas pembunuhan SP. Jenazah SP ditemukan pada Senin (3/2) siang dengan kondisi disimpan dalam lemari dan dibungkus seprai.
Polisi mengungkapkan korban dijerat dengan kerudung yang dikenakannya. Sunardi membunuh korban lantaran kesal ditagih tunggakan utang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dijerat pakai kain kerudung korban. (bekas luka) di leher (bekas jeratan)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, saat dihubungi, Jumat (7/2/2025).
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Hasilnya, polisi menemukan kerangka manusia di dalam septic tank di belakang rumah Sunardi.
Usut punya usut, kerangka manusia itu ternyata merupakan AM, istri Sunardi. Sunardi mengakui membunuh istrinya itu pada 2022 silam.
Sama dengan SM, AM juga dibunuh Sunardi dengan jeratan kerudung. Setelah dibunuh, jasad AM dimasukkan ke dalam septic tank yang berada di belakang rumahnya.
"Saudari AM yang pada saat itu berstatus sebagai istrinya dan karena adanya cekcok, kemudian pelaku jerat menggunakan jilbab dan dikubur di dalam (septic tank)," terang Onkoseno.
Sunardi juga berencana akan memasukkan jasad pegawai koperasi SP ke dalam septic tank. Namun niat tersebut gagal setelah kerabat SP mencari-cari keberadaannya setelah hilang usai menagih hutang.
"Makannya si pelaku juga sempat menyatakan bahwa yang korban yang kedua ini, yang penagih hutang ini dia ada rencana untuk menyembunyikan dengan cara yang sama (dimasukkan dalam septic tank) karena caranya pun ngebunuh juga dengan cara yang sama," tuturnya.
Sempat Berbohong Motif Bunuh Istri Kini Menyesal
Kepada polisi, Sunardi sempat berbohong mengenai motif membunuh istri. Awalnya, pelaku mengaku membunuh istri lantaran cemburu, belakangan diketahui motifnya membunuh karena ditagih sertifikat tanah. Sertifikat tanah miliknya itu dia agunkan ke bank.
"Sebenarnya selingkuh itu cuma dijadikan alasan awal ke polisi. Tapi setelah kita periksa mendalam, ya alasan sebenarnya itu," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa saat dihubungi, Jumat (7/2).
Sunardi ternyata membunuh istrinya lantaran ditagih sertifikat tanah yang dijaminkannya ke bank. Sunardi menjaminkan sertifikat tanah milik AM seharga Rp 50 juta.
"Iya betul, menjaminkan sertifikat ke bank tepatnya, Rp 50 juta. Ya, termasuk alasannya membunuh ya itu karena panik, diminta balik nama dan diminta sertifikatnya itu," ujarnya.
Sunardi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi atas ulah kejinya membunuh dua wanita. Sunardi kini mengaku menyesal.
"Pada saat saya interogasi dia sih ada banyak cerita, banyak mengatakan tentang penyesalannya dia," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).
Sunardi mengaku kerap berdoa di atas septic tank tempat dirinya mengubur istrinya, AM. Kepada polisi, Sunardi juga awalnya sempat mau lapor polisi setelah melakukan pembunuhan, namun niatnya diurungkan lantaran takut.
"Pengakuan Tersangka pun, kalau dia pulang, itu dia selalu baca Yasin di atas makam, di atas septic tank," ujarnya.
Saat ini Sunardi ditahan di Rutan Polres Metro Bekasi. Atas ulah kejinya tersebut, Sunardi dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.
(taa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu