Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam

2 days ago 6

loading...

Iran rayakan Idulfitri pada Senin. Foto/Press TV

TEHERAN - Umat Muslim di Iran dan banyak negara lain merayakan Idulfitri, yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan, setelah bulan baru bulan Syawal terlihat pada malam sebelumnya.

Di ibu kota Iran, Teheran, orang-orang berkumpul di Mosalla Grand Prayer Grounds milik Imam Khomeini untuk melaksanakan salat Idulfitri. Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei memimpin salat tersebut.

Gendang Naqareh dimainkan di tempat suci Imam Reza (AS), Imam Syiah kedelapan, di kota Mashhad di timur laut Iran pada Minggu malam.

Para jamaah, yang telah berpuasa selama sebulan, mengikuti salat Idul Fitri di seluruh negeri pada pagi hari bertepatan dengan berakhirnya bulan Ramadan – bulan paling suci dalam kalender Islam.

Idulfitri adalah hari raya keagamaan penting yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Hari raya ini menandai berakhirnya puasa selama 29 atau 30 hari dari fajar hingga matahari terbenam selama sebulan penuh di bulan Ramadan.

Melansir Press TV, hari raya ini jatuh pada hari pertama bulan ke-10 kalender lunar Syawal, yang dimulai berdasarkan penampakan bulan baru oleh otoritas agama setempat.

Idulfitri memiliki salat (doa Islam) tertentu yang umumnya dilaksanakan di lapangan terbuka atau aula besar dengan dihadiri oleh jemaah.

Dalam sebuah pesan pada hari Minggu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan ucapan selamat terbaiknya kepada para pemimpin dan negara-negara Muslim pada kesempatan Idul Fitri yang baik, mendesak lebih banyak persatuan dan solidaritas di dalam dunia Muslim.

Pezeshkian mengatakan Idul Fitri adalah manifestasi persatuan dan konsolidasi ikatan agama dan sosial di antara umat Islam.

(ahm)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |