Imbas Gempa M 5,7 Poso: 1 Rumah Roboh dan 3 Rusak Ringan

1 day ago 8

Jakarta -

Gempa magnitudo (M) 5,7 mengguncang Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). BNPB melaporkan gempa Posos mengakibatkan satu rumah roboh dan tiga lainnya rusak.

"Laporan sementara yang dihimpun BNPB tercatat adanya satu rumah roboh di sekitar pusat gempa dan tiga rumah mengalami rusak ringan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).

"Berdasarkan parameter awal dari BMKG, gempa tercatat dengan magnitudo M 6,0. Namun setelah dilakukan pemutakhiran, magnitudo resmi diperbarui menjadi M 5,7," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga rumah yang rusak masing-masing berada di Desa Tokilo dan Tindoli (Kecamatan Pamona Tenggara) serta Desa Pendolo (Kecamatan Pamona Selatan). Tidak ada laporan korban jiwa. Guncangan gempa terasa kuat, membuat masyarakat panik.

"Termasuk di RSUD Poso dan RS Sinar Kasih Tentena, di mana pasien dan keluarga sempat dievakuasi keluar bangunan," sambungnya.

Abdul menjelaskan getaran terasa luas dan terasa jelas di lima kecamatan, yakni Kecamatan Pamona Tenggara, Pamona Selatan, Pamona Barat, Pamona Puselemba, dan Pamona Timur. "Masyarakat banyak yang memilih bertahan di luar rumah untuk menghindari risiko gempa susulan," kata Abdul.

Abdul menambahkan BMKG telah mencatat adanya 11 kali gempa susulan hingga pukul 20.40 WIB, dengan kekuatan terbesar M 5,5 dan terkecil M 2,4. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak, terutama di sekitar Danau Poso yang berada dekat episentrum gempa. Tim melakukan asesmen awal, verifikasi dampak kerusakan, dan pengumpulan data di lapangan.

"BNPB mengimbau masyarakat di wilayah terdampak gempa bumi agar tetap tenang namun waspada. Masyarakat diharapkan tidak panik dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial," ucap Abdul.

Warga juga diimbau untuk tidak memasuki bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural akibat gempa, sampai bangunan tersebut dinyatakan aman oleh petugas berwenang. Apabila terjadi gempa susulan, masyarakat diimbau segera menjauh dari struktur tinggi seperti tembok, tiang, dan bangunan tua yang rawan runtuh. Dalam kondisi listrik padam, warga diminta untuk menggunakan alat penerangan dan komunikasi secara bijak, dan memprioritaskan informasi penting dan darurat.

(isa/rfs)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |