Jakarta -
Fenomena hujan meteor kembali akan menghiasi langit malam pada Oktober ini. Kali ini giliran hujan meteor Orionid. Hujan meteor ini dapat diamati dari Indonesia dan diprakirakan mencapai puncaknya pada tanggal 21 Oktober 2025.
Lalu, kapan waktu terbaik untuk melihat hujan meteor Orionid dan bagaimana cara mengamatinya?
Waktu Puncak Hujan Meteor Orionid
Mengutip situs astronomi In The Sky, hujan meteor Orionid aktif dari tanggal 2 Oktober hingga 7 November 2025, dengan puncak aktivitasnya terjadi pada tanggal 21 Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari wilayah Indonesia (WIB), titik radiasi hujan meteor ini baru akan terbit sekitar pukul 22.32 WIB, berada di konstelasi Orion yang terkenal dengan bintang sabuknya (Orion's Belt). Fenomena ini akan dapat diamati hingga menjelang fajar sekitar pukul 05.00 WIB.
Waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor Orionid adalah dini hari menjelang fajar, ketika titik radiasi sudah tinggi di langit timur. Berdasarkan prakiraan In The Sky, puncak aktivitasnya akan terjadi sekitar pukul 18.00 UTC (01.00 WIB pada 22 Oktober 2025).
Intensitas Hujan Meteor Orionid
Pada puncaknya, hujan meteor Orionid diperkirakan menghasilkan laju sekitar 15 hingga 20 meteor per jam (ZHR) dalam kondisi langit gelap dan tanpa gangguan cahaya bulan. Namun, jumlah meteor yang terlihat bisa bervariasi tergantung kondisi cuaca dan tingkat pencahayaan langit di lokasi pengamatan.
Titik radiasi hujan meteor Orionid akan mencapai ketinggian maksimal sekitar 72° di atas cakrawala pada dini hari, sehingga cukup ideal untuk diamati dari berbagai daerah di Indonesia.
Tips Mengamati Hujan Meteor Orionid
Agar pengalaman mengamati hujan meteor lebih maksimal, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
- Cari lokasi langit gelap dan minim polusi cahaya.
Hindari lampu kota dan carilah tempat terbuka seperti pantai, lapangan, atau dataran tinggi. - Arahkan pandangan ke langit bagian timur laut.
Titik radiasi hujan meteor Orionid berada di sekitar rasi bintang Orion, yang terbit dari arah timur laut menjelang malam. - Gunakan mata telanjang tanpa teleskop.
Meteor lebih mudah dilihat dengan mata tanpa alat bantu agar pandangan lebih luas. - Mulai pengamatan sekitar tengah malam hingga menjelang fajar.
Waktu terbaik sekitar pukul 00.00-04.00 WIB, saat titik radiasi sudah tinggi di langit. - Pastikan cuaca cerah dan perhatikan fase bulan.
Cahaya bulan dapat mengurangi visibilitas meteor, jadi pilih malam dengan langit cukup gelap. - Biarkan mata menyesuaikan kegelapan.
Butuh waktu sekitar 15-20 menit bagi mata untuk beradaptasi agar meteor terlihat lebih jelas.
Hujan meteor Orionid menjadi salah satu peristiwa langit menarik untuk diamati. Dengan puncak aktivitas pada 21 Oktober malam hingga dini hari 22 Oktober, pengamat berpeluang menyaksikannya langsung dari berbagai wilayah.
Simak juga Video 'Hujan Meteor Sextantids Akan Hiasi Langit pada Akhir September':
(wia/imk)