Gubernur Jabar Datangi Kemendagri, Bahas Duit Rp 4,17 T Mengendap di Bank

23 hours ago 1
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dan sejumlah kepala daerah di Jabar menyambangi kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat. Kedatangan Dedi dan kepala daerah lain untuk membahas dana pemerintah daerah Rp 4,17 T yang mengendap di bank.

Pantauan detikcom di gedung Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025), Dedi tiba sekitar pukul 10.15 WIB. Kedatangannya juga disambut Bupati Subang Reynaldi Putra, Bupati Purwakarta Saepul Bahri, dan Bupati Majalengka Eman Suherman.

Setiba di lokasi, Dedi Mulyadi mengatakan akan menyampaikan paparan pengelolaan keuangan daerah di Jawa Barat. Dedi akan melapor kepada Mendagri Tito Karnavian soal belanja modal untuk kepentingan pembangunan di Jawa Barat mengalami kenaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kita akan menyampaikan belanja modalnya untuk kepentingan pembangunannya mengalami kenaikan hampir 1000% dibanding anggaran tahun lalu, padahal besaran anggarannya mengalami penurunan. Tahun lalu Rp 37 triliun, sekarang hanya Rp 31 (triliun)," kata Dedi.

Selain itu, dalam kunjungan ini Dedi Mulyadi sekaligus akan merespons keterangan Menkeu yang menyebut Jabar memiliki dana mengendap di perbankan. Dedi mengatakan selalu memberi laporan ke Kemendagri setiap hari mengenai data tersebut.

"Loh ya ke Pak Mendagri kita sampaikan juga, kan kalau data dari provinsi itu kan tiap hari update ke Pak Mendagri, ya, memang di tanggal 15 Oktober itu kan data BI itu 15 Oktober, di tanggal 15 Oktober itu dana kita Rp 2,6 triliun, bukan Rp 4,1. Itu pun bukan uang simpanan, memang uang kas yang tersedia di kas daerah, kas daerahnya ada di BJB, dan kita tidak punya uang yang tersimpan di bank lain," kata dia.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya menjawab tantangan Dedi Mulyadi terkait dana mengendap di perbankan. Dedi menantang Purbaya buka-bukaan soal data tersebut.

Menanggapi itu, Purbaya menyebut data pemda yang mengendap di bank diperolehnya dari BI. Jika ingin mengetahui data itu secara detail, sebut Purbaya, Dedi bisa memeriksanya ke BI selaku bank sentral. Purbaya menegaskan dirinya bukanlah pegawai Pemda Jabar.

"Saya bukan pegawai Pemda Jabar. Kalau dia mau periksa, periksa aja sendiri. Itu data dari sistem monitoring BI yang dilaporkan oleh perbankan setiap hari kali ya, setiap berapa minggu sekali. Itu seperti itu datanya. Dan di situ ada flag, ada contrengan nih punya siapa, punya siapa. Punya Pemda depositonya jenisnya apa, giro dan lain-lain. Jadi jangan Pak Dedi nyuruh saya kerja," tegas Purbaya ditemui di kantor Pusat Kemenkeu, Jakarta, Selasa (21/10).

Tonton juga video "Dedi Mulyadi Ingin Jadwal Masuk Sekolah Jam 6, Ini Kata Komisi X DPR" di sini:

(rfs/rfs)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |