Jakarta -
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno memberikan pembekalan terhadap delegasi simulasi Model United Nations (MUN) dari Rumah Kebangsaan Arifin Panigoro. Dalam paparannya, ia menyampaikan pentingnya Indonesia mengambil inisiatif kepemimpinan global untuk mencegah dampak krisis iklim.
"Indonesia dapat mengambil peran untuk memimpin inisiatif agar transisi energi dan pembangunan hijau tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara-negara berkembang," ujar Eddy dalam keterangannya, Senin (8/9/2025).
"Indonesia bisa menjadi jembatan persatuan dari berbagai negara dari timur maupun barat untuk mempersiapkan aksi kolektif menghadapi tantangan global seperti kemiskinan, terorisme, dan tentu juga menghadapi ancaman krisis iklim," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy menjelaskan peluang Indonesia sebagai climate leader sangat terbuka karena penerimaan yang luas terhadap Presiden Prabowo Subianto dari dunia internasional.
"Presiden Prabowo secara aktif hadir di berbagai forum internasional dengan berbagai strategi diplomasi yang membuat posisi Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional baik oleh negara-negara BRICS maupun G-20," paparnya.
Oleh sebab itu, Eddy mengajak generasi muda untuk mendukung kepemimpinan Prabowo dalam menghadapi krisis iklim.
"Karena itu saya mengajak anak-anak muda yang bercita-cita untuk menjadi diplomat di forum ini. Ayo dukung Indonesia memimpin inisiatif global mencegah dampak perubahan iklim. Indonesia mampu, bisa dan layak memimpin inisiatif ini," lanjut Wakil Ketua Umum dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Secara khusus, Eddy juga mengajak anak-anak muda untuk mengambil peran dalam menghadapi dampak krisis iklim yang semakin terasa saat ini.
"Kenaikan suhu 1,5 derajat celcius sampai 2 derajat celcius itu akan sangat berdampak pada kita. Kenaikan 1,5 derajat dapat mengakibatkan kerusakan 70 persen terumbu karang. Sementara kenaikan suhu sampai 2 derajat celcius bahkan bisa mengakibatkan kerusakan 99 persen terumbu karang," papar Eddy.
"Ini waktunya membangun kolaborasi lintas generasi untuk mencegah dampak krisis iklim dan berkontribusi menjaga lingkungan sekitar kita," pungkasnya.
Sebagai informasi, acara ini ini diikuti oleh 60 delegasi dari seluruh Indonesia.Para delegasi ini terpilih dalam sidang PBB maupun dalam konferensi internasional seperti Conference of Parties (COP).
(ega/ega)