Diplomasi Maritim Jadi Pilar Baru Indonesia di Indo-Pasifik Era Presiden Prabowo

6 hours ago 2

loading...

Pengamat maritim dari IKAL Strategic Center (ISC) Capt. Marcellius Hakeng Jayawibawa, mengatakan, diplomasi maritim jadi pilar baru Indonesia di Indo-Pasifik era Presiden Prabowo. Foto/istimewa

JAKARTA - Setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai berhasil menggeser arah diplomasi Indonesia menuju orientasi maritim yang lebih strategis. Di tengah perubahan peta kekuatan global, laut kini bukan lagi sekadar batas wilayah, melainkan pilar utama diplomasi, ekonomi, dan pertahanan nasional.

Pengamat maritim dari IKAL Strategic Center (ISC) Capt. Marcellius Hakeng Jayawibawa, menilai langkah pemerintah dalam memperkuat visi Poros Maritim Dunia menunjukkan keseriusan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang baru di kawasan Indo-Pasifik.

“Visi maritim Presiden Prabowo kini mulai diterjemahkan dalam kebijakan konkret, mulai dari penguatan armada patroli laut, peningkatan riset kelautan, hingga diplomasi aktif di kawasan,” ujar Capt. Hakeng dalam Talkshow Interaktif bertema “Membedah Strategi, Tantangan Diplomasi Indonesia Dalam Membangun Citra Bangsa” di Auditorium Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: Canda Prabowo ke Presiden Brasil Lula da Silva: Angka Keberuntungan Kita Sama, Angka 8

Menurutnya, dengan luas wilayah mencapai 7,81 juta kilometer persegi dengan 77% nya berupa lautan dan garis pantai sepanjang 90.000 kilometer, Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi kekuatan maritim global. “Data geografis ini bukan sekadar angka, tetapi potensi strategis yang menentukan masa depan ekonomi nasional,” tegasnya.

Capt. Hakeng mengungkapkan potensi ekonomi kelautan Indonesia mencapai USD1,338 triliun per tahun dengan kemampuan menyerap 45 juta tenaga kerja di sektor perikanan, energi laut, pariwisata bahari, bioteknologi, hingga galangan kapal dan logistik. Namun, di tengah peluang besar itu, muncul pula tantangan serius seperti eksploitasi sumber daya laut, ketegangan di jalur pelayaran internasional, hingga dampak perubahan iklim.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |