Jakarta -
Langit malam di akhir Juli 2025 akan diramaikan oleh fenomena hujan meteor dari tiga kelompok berbeda. Ketiganya diprediksi mencapai puncak pada rentang waktu yang berdekatan, yakni antara tanggal 28 hingga 30 Juli.
Fenomena ini bisa menjadi momen menarik bagi pecinta astronomi maupun masyarakat umum yang ingin menikmati keindahan alam dari langit malam. Jika cuaca mendukung dan langit cukup gelap, beberapa meteor bisa terlihat melintas tanpa bantuan alat optik.
Berdasarkan informasi dari laman In The Sky, hujan meteor yang akan mencapai puncaknya pada akhir Juli ini meliputi Piscis Austrinus, Southern Delta Aquariids, dan Alpha Capricornids. Berikut ini informasi lengkap seputar ketiganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan Meteor Piscis Austrinid: 28 Juli
Hujan meteor Piscis Austrinid diperkirakan mencapai puncaknya pada Senin, 28 Juli 2025. Hujan meteor ini berasal dari konstelasi Piscis Austrinus dan termasuk dalam kategori hujan meteor minor.
Pada saat puncaknya, intensitas kemunculan meteor tergolong rendah, sekitar 5 meteor per jam dalam kondisi langit gelap dan tanpa gangguan cahaya bulan. Waktu pengamatan terbaik adalah setelah tengah malam hingga menjelang subuh, ketika titik asal meteor cukup tinggi di langit.
Hujan Meteor δ-Aquariid Selatan: 30 Juli
Hujan meteor Southern Delta Aquariid akan mencapai puncaknya pada Rabu, 30 Juli 2025. Dibandingkan dua hujan meteor lainnya, intensitas hujan meteor ini lebih tinggi, dengan prediksi sekitar 20 meteor per jam dalam kondisi ideal.
Meteor-meteor yang muncul cenderung bergerak dengan kecepatan sedang dan kerap meninggalkan jejak cahaya. Titik asalnya berada di dekat konstelasi Aquarius bagian selatan, dan waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada dini hari sebelum fajar.
Hujan Meteor α-Capricornid: 30 Juli
Masih pada tanggal 30 Juli, hujan meteor Alpha Capricornid juga diprediksi mencapai puncaknya. Meski jumlah meteornya hanya sekitar 5 per jam, fenomena ini tetap menarik karena sering menghasilkan bolide, yakni meteor terang yang tampak seperti bola api.
Hujan meteor ini berasal dari sisa debu komet 169P/NEAT dan bisa terlihat dari berbagai arah langit karena radiant-nya berada di konstelasi Capricornus.
Panduan Cara Melihat Hujan Meteor
Agar pengamatan hujan meteor lebih optimal, perhatikan beberapa hal berikut:
- Pilih lokasi terbuka yang jauh dari polusi cahaya, seperti daerah perbukitan, pantai, atau pedesaan.
- Waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor adalah antara tengah malam hingga dini hari.
- Tidak perlu alat bantu, cukup dengan mata telanjang yang sudah menyesuaikan dengan gelap selama 15-30 menit.
- Pastikan langit cerah, tidak berawan, dan jauh dari polusi cahaya.
- Bawa alas atau kursi santai agar bisa berbaring dan menatap langit dengan nyaman.
Jika beruntung, kamu bisa menyaksikan beberapa meteor melintas cepat di langit malam sebagai penutup bulan Juli yang spektakuler. Semoga bermanfaat!
(wia/imk)