loading...
Komitmen untuk terciptanya sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di Kota Padang diperkuat dengan ajang Mamilah Fest 2025 yang digelar di Taman Museum Adityawarman, belum lama ini. Foto: Ist
PADANG - Kota Padang merupakan ibu kota Sumatera Barat yang setiap harinya menghasilkan lebih dari 640 ton sampah. Sebagian besar masih dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah , sebagian kecil didaur ulang, dan sisanya bahkan berakhir di sungai, drainase, atau pantai.
Seiring pertumbuhan penduduk yang kini mencapai lebih dari 900 ribu jiwa, tantangan pengelolaan sampah pun semakin kompleks. Selama ini pola yang dominan adalah kumpul-angkut-buang. Sampah bercampur tanpa pemilahan, lalu dikirim ke TPA sampah.
Baca juga: Kebijakan Pengelolaan Sampah Gunakan Pendekatan Circular Economy
Tak heran, Kota Padang menjadi salah satu titik krusial dalam upaya nasional menuju target 100% pengelolaan sampah perkotaan sebagaimana diamanatkan RPJMN 2020–2024 dan Perpres No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
ISWMP Hadir Menawarkan Perubahan dari Hulu ke Hilir
Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) hadir di Kota Padang, tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membenahi sistem layanan dari hulu hingga hilir. Implementasi ISWMP fokus pada lima pilar utama:
- Penyusunan dan penetapan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS) serta penguatan regulasi lewat Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.
- Peningkatan peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.
- Penguatan kelembagaan pengelolaan sampah agar lebih efektif.
- Pengembangan mekanisme pendanaan dan sistem penarikan retribusi pengelolaan sampah.
- Dukungan pendanaan pembangunan fasilitas pengolahan sampah berteknologi tinggi.
Kelima pilar ini dirancang sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi demi mewujudkan tata kelola persampahan yang modern dan berkelanjutan. Misalnya pembuatan RISPS, berfungsi sebagai peta jalan strategis yang menetapkan arah pembangunan infrastruktur persampahan, kerangka kebijakan, dan proyeksi pembiayaan jangka panjang.
"Ke depan, masyarakat harus terus memilah sampah dari rumah. Kota ini tidak akan pernah bersih kalau masyarakat tidak terlibat langsung," ujar Wali Kota Padang Fadly Amran, Rabu (17/9/2025).
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha menjadi kunci dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang bukan hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Untuk memastikan pendekatan ini berjalan efektif, PPAM Kota Padang memfasilitasi wilayah percontohan yang bisa menjadi tolok ukur penerapan program di lapangan.