Tangerang Selatan -
Sebanyak tujuh remaja diamankan warga karena hendak melakukan tawuran di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Mereka kemudian dibawa ke kantor polisi.
Ketujuh remaja yang berstatus pelajar itu diamankan pada Senin (20/1/2025) malam. Polisi kemudian memanggil orang tua masing-masing pelajar tersebut.
Para pelajar itu kemudian diberikan 'hukuman' oleh polisi. Mereka diminta untuk bersujud di kaki orang tua dan meminta maaf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen para pelajar sujud di kaki orang tua ini disaksikan oleh Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq. Bambang meminta agar para pelajar tersebut tidak mengulangi perbuatannya.
"Mau berubah gak?" tanya Kompol Bambang, dalam video yang diterima detikcom, Rabu (22/1/2025).
"Mau," jawab pelajar tersebut.
Ketujuh pelajar tersebut yaitu BP (14), ZBI (13), RP (14), AQA (14), MLH (14), FMH (16), dan MRR (15) diberikan pembinaan oleh polisi. Mereka dibina lantaran tidak kedapatan membawa senjata tajam saat itu.
"Tidak ada (sajam). Mereka cuma ikut-ikutan saja," ujar Bambang.
Selain memberikan pembinaan kepada para pelajar tersebut, Bambang juga mengingatkan para orang tua agar memberikan pengawasan dan bimbingan, terutama pada malam hari.
"Saya minta tolong dengan sangat, bagaimana kita terkait dengan masalah tawuran, bukan hanya di Ciputat, semua. Kita cegah dari keluarga kita sendiri," kata Bambang.
"Tolong diawasi anak-anaknya, dijaga supaya tidak ikut-ikutan tawuran," tambahnya.
Salah satu pelajar itu berinisial MLH (14). Dia adalah anak dari seorang ustaz.
Ayahnya juga dipanggil polisi. Sang ayah pun 'menceramahi' anaknya yang tertangkap tawuran itu.
"Ibunya guru, bapaknya ustaz, gimana ini, anaknya begini," ujar ayah MLH dalam video yang sama.
Ayahanda MLH kemudian mengingatkan aksi tawuran yang dilakukan putranya itu akan memberikan catatan buruk. Ia pun mengkhawatirkan masa depan anaknya itu.
"Kamu kalau kerja, punya catatan buruk di kepolisian nggak bisa kerja di mana pun. Boro-boro jadi PNS," ujarnya.
(mea/jbr)