Cak Imin Dorong Temuan Senjata Mainan di Ledakan SMAN 72 Jakarta Didalami

3 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut menanggapi kasus ledakan SMAN 72 Jakarta. Ia mendorong agar sejumlah temuan termasuk tulisan di senjata mainan didalami terus.

Hal itu diungkap Cak Imin usai menghadiri penutupan lomba baca kitab kuning di kantor DPP PKB Jl Raden Saleh, Jakarta pusat, Minggu (9/11/2025). Meski demikian, kata Cak Imin, temuan tulisan di senjata mainan di lokasi ledakan SMAN 72 tidak boleh diremehkan.

"Wah, saya tidak sejauh itu ya menganalisanya (ledakan berkaitan gerakan anti Islam). Saya kira harus dipelajari lebih dalam, ini indikator-indikator yang masih awal," kata Cak Imin menjawab pertanyaan kaitan tulisan di senjata mainan yang dikaitkan dengan gerakan anti Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasti temuan itu tidak boleh diremehkan," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah benda mirip senjata api ditemukan di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Benda tersebut ternyata senjata mainan.

"Kita temukan jenis senjatanya senjata mainan, ada tulisan-tulisan tertentu," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Kapolri tak menjelaskan pesan tulisan yang ditemukan di senjata mainan itu. Tulisan-tulisan tersebut, kata Kapolri, akan didalami.

"Itu menjadi bagian yang kita dalami untuk mendalami motif termasuk bagaimana yang bersangkutan kemudian merakit dan melaksanakan aksi," sambungnya.

Terduga Pelaku Jalani Operasi

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan terduga pelaku ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara masih menjalani perawatan. Terduga pelaku disebut juga menjalani operasi di bagian kepala.

"Luka pasti di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya menjalani operasi, pada bagian kepala ya," kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Polisi menyebut hingga saat ini masih melakukan penjagaan terhadap terduga pelaku maupun korban yang tengah menjalani perawatan. Pihaknya berharap tak terjadi dampak yang lebih besar.

"Pasti, bukan hanya pelaku, terhadap korban kan juga kita jaga. Karena kan kita berharap tidak terjadi fatalitas yang lebih berat," ujarnya.

(rdp/rdp)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |