BRIN: Hujan Jakarta Bawa Mikroplastik Cerminan Perilaku Manusianya

9 hours ago 2
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya kandungan partikel mikroplastik berbahaya dalam air hujan di Jakarta. BRIN menilai hujan yang mengandung partikel plastik ini merupakan refleksi dari perilaku manusia terhadap bumi.

"Langit Jakarta sebenarnya sedang memantulkan perilaku manusia di bawahnya. Plastik yang kita buang sembarangan, asap yang kita biarkan mengepul, sampah yang kita bakar karena malas memilah semuanya kembali pada kita dalam bentuk yang lebih halus, lebih senyap, tapi jauh lebih berbahaya," kata Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova dikutip dari situs resmi BRIN, Sabtu (18/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza menilai edukasi publik menjadi salah satu kunci penting. Reza pun mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, dan tidak membakar limbah sembarangan.

"Kesadaran masyarakat bisa menekan polusi mikroplastik secara signifikan," ujarnya.

Reza mengatakan dari sisi lingkungan, air hujan yang mengandung partikel plastik berpotensi mencemari sumber air permukaan dan laut. Kemudian hal itu pun masuk ke rantai makanan.

Menurutnya, gaya hidup urban modern menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya mikroplastik di atmosfer. Dia mengatakan dengan populasi lebih dari 10 juta jiwa dan kendaraan mencapai 20 juta unit, Jakarta menghasilkan limbah plastik dalam jumlah besar setiap hari.

"Sampah plastik sekali pakai masih banyak, dan pengelolaannya belum ideal. Sebagian dibakar terbuka atau terbawa air hujan ke sungai," katanya.

Sebelumnya, BRIN mengungkapkan air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan. Temuan ini menjadi peringatakan jika polusi plastik juga bisa mencemari atmosfer.

Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 ini, menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di Jakarta. Dia mengatakan partikel-partikel plastik mikroskopis itu terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia.

"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," kata Reza dikutip dari situs resmi BRIN, Sabtu (18/10).

(amw/dhn)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |