BNPB Kerahkan Satgas Pompa 24 Jam, Antisipasi Banjir di Jakarta-Jateng

8 hours ago 3

Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membentuk satgas pompa sebagai upaya menghadapi potensi hujan ekstrem. Satgas ini akan bekerja 24 jam penuh untuk memastikan operasional pompa dan sistem drainase berjalan guna mencegah banjir yang meluas.

"BNPB melakukan penguatan operasional pompa dengan membentuk satgas-satgas yang bertugas 24 jam agar operasional pompa benar-benar bisa berfungsi 24 jam, dengan tujuan jika intensitas hujan tetap menyebabkan genangan, maka genangan tersebut bisa segera dialirkan ke laut," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Suharyanto mengatakan pihaknya juga telah melakukan operasi modifikasi cuaca. Khususnya, untuk daerah Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Jawa Tengah.

"BNPB telah melakukan operasi modifikasi cuaca di Jabar-DKI-Banten dan Jawa Tengah sejak tanggal 23 Oktober 2025, yang khusus bertujuan untuk mengurangi penumpukan awan-awan cumulonimbus yang bisa secara signifikan meningkatkan intensitas curah hujan di satu kawasan," ujar Suharyanto.

"Upaya ini terus menerus dilakukan agar intensitas curah hujan bisa di redistribusi dan tidak menumpuk di suatu kawasan," sambungnya.

Dia mengatakan modifikasi cuaca tersebut akan terus diperpanjang untuk meminimalisir banjir besar. Suharyanto menilai modifikasi cuaca itu efektif dilakukan.

"Akan diperpanjang terus sampai bisa mengurangi hujan (tetap hujan ringan tetapi tidak mengakibatkan banjir besar). Sementara (perpanjangan modifikasi cuaca) seluruh Jawa dan ditambah juga jumlah pesawat sesuai kebutuhan. Sekarang tergelar 5 pesawat," katanya.

"(Modifikasi cuaca) efektif. Menurut BMKG kalau kita nggak laksanakan OMC, hujan lebih besar dan lebat dan mungkin sudah banjir lebih besar," imbuhnya.

Pihaknya juga berencana menanam pohon di daerah aliran sungai (DAS) pada 4 provinsi tersebut sebagai solusi jangka panjang. BNPB berharap solusi jangka panjang ini dapat meminimalisir potensi banjir.

"BNPB bersama kementerian lembaga terkait akan melakukan penanaman vegetasi untuk restorasi ekosistem di DAS kritis pada 4 provinsi (Banten, Jabar, Jateng, dan Jatim) pada minggu ke 2 November," ujarnya.

Menurutnya, penanaman pohon ini bukan merupakan solusi quick wins. Namun, dia mengatakan upaya itu harus terus digiatkan agar ada perbaikan ekosistem untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi.

Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan pihaknya bersama relawan akan terus berupaya memperkuat jejaring komunikasi peringatan dini. Khususnya, di sepanjang sungai-sungai tertentu di Jawa Barat.

"Agar masyarakat bisa melakukan aksi dini ketika debit air mulai naik," tuturnya.

(amw/eva)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |