Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%

5 hours ago 3

loading...

Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan para pemimpin negara di KTT BRICS di Goa, India. FOTO/AP

JAKARTA - India secara resmi menetapkan tarif impor sebesar 12% untuk produk baja dari China. Langkah ini diambil sebagai upaya membatasi masuknya baja murah yang membanjiri pasar domestik, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Kebijakan ini diberlakukan dalam bentuk bea pengaman (safeguard duty) yang bersifat sementara. Menurut sumber terpercaya, tarif ini akan mulai diberlakukan secepatnya, bahkan dikabarkan sudah mulai berdampak terhadap impor sejak Senin.

Tarif tersebut sebelumnya telah direkomendasikan oleh Kementerian Perdagangan India pada tahun lalu. Pemerintah menyarankan agar bea masuk ini diterapkan selama 200 hari guna melindungi industri baja dalam negeri dari gempuran produk murah asal China.

"Ada kejelasan bahwa tarif yang dikenakan sebesar 12%, dan keputusan resmi diperkirakan akan diumumkan dalam waktu dekat," ujar salah satu sumber dikutip dari Reuters, Rabu (23/4/2025).

China merupakan produsen baja terbesar kedua di dunia, sekaligus menjadi importir utama baja jadi ke India selama dua tahun terakhir. Masuknya produk baja dengan harga lebih murah dinilai membahayakan stabilitas industri lokal di India.

Kebijakan ini juga menambah dinamika dalam hubungan bilateral antara India dan China. Kedua negara adalah bagian dari aliansi ekonomi BRICS. Namun, dalam beberapa tahun terakhir hubungan mereka kerap diwarnai ketegangan termasuk dalam hal perdagangan dan keamanan perbatasan.

Dalam konteks perang dagang global, terutama antara Amerika Serikat (AS) dan China, langkah India ini menjadi perhatian penting. Bagaimana India dan China akan menyelaraskan hubungan ekonomi mereka ke depan menjadi hal yang patut dicermati.

(nng)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |