loading...
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno berkomitmen mempermudah ekosistem inovasi dan investasi di Jakarta. Foto/istimewa
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen memperkuat ekosistem inovasi dan investasi. Salah satunya dengan mempermudah proses bisnis dan investasi di Jakarta.
Hal itu terungkap dalam kegiatan LSE Generate x Jakarta Investment Festival (JIF) 2025, bertajuk “ASEAN Impact Investment Forum” yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta dan The London School of Economics and Political Science (LSE).
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ekosistem investasi berdampak (impact investment) sekaligus mendorong visi Jakarta menuju kota global dan berbudaya yang ramah investasi dan inovasi.
Baca juga: Jakarta Investment Festival 2025 Digelar, Bidik Investasi Rp430 Triliun
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, mengatakan Jakarta memiliki kekuatan inovasi kreatif sejak lama, mulai dari tradisi perdagangan masyarakat Betawi hingga lahirnya para pendiri startup yang berpotensi menjadi unicorn di masa depan. Menurut Rano, kekuatan inovasi Jakarta bukan hanya pada aplikasi dan infrastruktur megah, tetapi juga ketangguhan masyarakatnya menemukan solusi atas tantangan sehari-hari.
"Berbagai gagasan dan inovasi ini menjadi modal penting bagi Jakarta untuk mewujudkan visinya sebagai Top 50 Global City pada 2030. Karena itu, forum ini memiliki arti strategis untuk mendorong impact incubation dan mendukung para inovator membangun ekosistem inovasi berkelanjutan,” ungkap Wagub Rano saat memberikan sambutan dalam acara LSE Generate x Jakarta Investment Festival (JIF) 2025, di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).
Wagub Rano mengungkapkan, di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global, Jakarta tetap menunjukkan kinerja ekonomi yang solid. Pada kuartal II tahun 2025, Jakarta mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18%, sekaligus menjadi penyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional dengan porsi 16,61%.
Baca juga: Jakarta Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, ke Mana Arah Investasinya?
“Capaian ini tidak lepas dari peran talenta muda, pengusaha, pendiri startup, akademisi, dan para change makers yang terus menggerakkan roda ekonomi Jakarta melalui inovasi, kreativitas, dan semangat kolaborasi,” katanya.