Aghi Ghayo Onam, Tradisi Unik Lebaran Enam Hari Warga Bangkinang yang Jadi Magnet Pulang Kampung

10 hours ago 3

loading...

Masyarakat Bangkinang di Kampar, Riau tetap setia melestarikan warisan budaya leluhur mereka lewat tradisi unik saat merayakan Lebaran bernama Aghi Ghayo Onam. Foto/Banda Haruddin Tanjung

KAMPAR - Di tengah arus modernisasi dan derasnya budaya luar, masyarakat Bangkinang di Kabupaten Kampar, Riau tetap setia melestarikan warisan budaya leluhur mereka lewat tradisi unik saat merayakan Lebaran bernama Aghi Ghayo Onam. Tradisi ini juga dikenal sebagai Hari Raya Enam.

Tradisi yang berlangsung mulai hari kedua hingga hari ketujuh Idulfitri ini menjadi simbol kekuatan ikatan sosial dan nilai spiritual yang mendalam.

Dalam rangkaian acaranya, masyarakat dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari pasca Lebaran, sebagai bentuk kesucian dan pengingat akan makna Idulfitri yang hakiki.

Salah satu kegiatan penting dalam perayaan ini adalah ziarah kubur ke makam leluhur, yang bertujuan mengingatkan manusia akan kematian dan pentingnya menjalani hidup dengan makna.

Tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi massal yang melibatkan masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, hingga pejabat pemerintah.

Tak hanya warga lokal, perantau asal Bangkinang pun rutin pulang kampung setiap tahun untuk mengikuti Aghi Ghayo Onam. Biasanya, para perantau ini baru tiba pada hari ke-8 Lebaran, menjadikan momen ini sebagai ajang temu kangen dan mempererat hubungan kekeluargaan yang telah lama terpisah jarak.

Setelah ziarah, masyarakat bersama-sama melanjutkan tradisi Bajambao Basamo, yaitu makan bersama dengan cara duduk bersila. Yang menarik, seluruh makanan disiapkan dan dihidangkan oleh kaum ibu sebagai bentuk penghormatan terhadap peran perempuan dalam keluarga dan komunitas.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |