Adies Kadir Bahas Dampak Kebijakan Kontroversial Trump ke Kondisi Global

3 hours ago 4

Jakarta -

Wakil Ketua DPR Adies Kadir menyoroti kebijakan Presiden AS (AS) Donald Trump. Dia menyebutkan ada sejumlah kebijakan Trump yang kontroversial.

"Setelah Trump terpilih dan resmi menjadi Presiden AS pada 21 Januari, dengan cepat melaksanakan kebijakan kontroversial dan sangat mewarnai ketidakpastian global," ujar Adies dalam acara 'Outlook Ekonomi DPR: Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar' di The St Regis Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025).

Kebijakan kontroversial yang dimaksud Adies ialah keputusan AS keluar dari keanggotaan Paris Agreement. Dia juga menyoroti keluarnya AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluarnya AS dari keanggotaan Paris Agreement dan dari WHO yang diperkirakan memperlambat konsensus global terkait perubahan iklim dan ekonomi hijau," tutur Adies.

Trump, menurut Adies, mengulang lagi beberapa kebijakannya saat menjabat Presiden AS pada 2017-2021. Mulai kebijakan perang dagang hingga pemotongan pajak.

"Kebijakan tersebut oleh pengamat ekonomi diperkirakan berdampak pada peningkatan inflasi AS," ujarnya.

Adies pun mengungkit dampak kebijakan Trump ke kondisi global. Dia mengatakan dolar AS menjadi makin kuat jika dibanding mata uang lain.

"Perlambatan tren penurunan suku bunga AS, memperkuat nilai mata uang dolar terhadap nilai mata uang berbagai negara, dan menjadi darurat pertumbuhan ekonomi global," ujarnya.

Acara 'Outlook Ekonomi DPR: Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar' digelar di The St Regis Jakarta. Kegiatan ini merupakan kolaborasi DPR bersama detikcom. Acara ini juga didukung oleh BNI, Pertamina, dan Bank Mandiri.

Acara dipandu MC Mayfree Syari. Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting akan menjadi moderator diskusi yang menghadirkan sejumlah tokoh.

Pembicara dalam kegiatan ini antara lain Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung, Wakil Ketua DPR Adies Kadir, Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun, hingga Wakil Ketua Komisi XI DPR Mohamad Hekal.

(isa/haf)