Jakarta -
Peringatan excessive heat/panas yang berlebih muncul di fitur cuaca Google. Tulisan ini bisa dilihat saat mengetik weather/cuaca di fitur pencarian Google di ponsel Anda.
Lantas, apa itu peringatan excessive heat? Mengutip dari laman resmi Google, Google akan menampilkan peringatan excessive heat/panas berlebih saat:
- Kombinasi suhu dan kelembapan dianggap berbahaya bagi tubuh manusia (menurut ambang batas bahaya NWS Heat Index).
- Suhu di lokasi itu berada di atas normal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
- Kondisi panas berlebih berlangsung minimal dua hari berturut-turut.
Fitur ini juga menyediakan wawasan dan informasi cuaca relevan, seperti:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Suhu saat ini.
- Betapa panasnya sebenarnya rasanya.
- Berapa lama panas berlebih itu akan berlangsung.
- Informasi ramalan cuaca.
- Tips keselamatan dari Global Heat Health Information Network.
Catatan: Peringatan suhu panas berlebih bersifat perkiraan dan hanya untuk tujuan informasi. Periksa sumber resmi untuk informasi lebih lanjut.
Cara Menampilkan Fitur Excessive Heat di Google
Begini cara memunculkan peringatan excessive heat di dekat Anda:
- Di perangkat Anda, aktifkan layanan lokasi.
- Buka google.com.
- Cari excessive heat.
- Untuk menemukan peringatan excessive heat di lokasi tertentu, sertakan lokasi tersebut dalam pencarian Anda.
Jika Google mendeteksi peringatan excessive heat di dekat Anda atau di dekat lokasi yang dipilih, Anda akan menemukan peringatan excessive heat di google.com.
Penyebab Cuaca Sangat Panas Akhir-akhir Ini
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pemicu cuaca yang terasa sangat panas belakangan ini. Salah satunya adalah minimnya tutupan awan.
"Kenapa terasa makin panas? Pertama, minim tutupan awan, sinar matahari langsung menembus tanpa hambatan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Dwikorita mengatakan bahwa radiasi matahari meningkat. Utamanya di wilayah seperti Jawa hingga Bali.
"(Kedua), radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara," sambungnya.
Selain itu, kata dia, Indonesia juga saat ini tengah berada dalam masa pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Dia mengatakan hal ini kerap ditandai dengan cuaca yang tak menentu.
BMKG pun memprediksi fenomena La Nina lemah berlangsung dari Oktober 2025 hingga Januari 2026. Dampaknya, curah hujan akan meningkat secara bertahap.
"Prediksi hujan meningkat, mulai November hingga Januari, terutama di wilayah dengan suhu laut hangat yang bisa memicu peningkatan curah hujan," tuturnya.
5 Tips Hadapi Cuaca Panas
Mengutip situs Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (UPK Kemkes), suhu yang terus meningkat hingga terlalu panas bagi tubuh, akan menyebabkan beberapa dampak yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas kita saat berada di luar ruangan.
Panas terik seperti yang terjadi beberapa hari ini sangat perlu diwaspadai karena tubuh akan rentan mengalami masalah kesehatan, seperti dehidrasi, heat stroke dan gangguan kesehatan lainnya. Kurangi aktivitas di luar ruangan dan segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit akibat cuaca panas, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Berikut ini beberapa tips menghadapi cuaca panas.
- Cukupi kebutuhan air pada tubuh dan tidak menunggu rasa haus muncul;
- Menghindari kontak matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung;
- Menggunakan tabir surya atau sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju untuk memberikan perlindungan ekstra kepada kulit;
- Apabila ingin melakukan aktivitas fisik/olahraga, lakukan di dalam ruangan untuk meminimalisir potensi heat stroke ataupun dehidrasi;
- Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan yang terparkir, baik dengan kaca terbuka maupun tertutup.
(kny/imk)