loading...
Dari jumlah tersebut, sebanyak 29.542 unit atau sekitar 62,7% ditangani melalui pembangunan huntara. Sementara ada 17.057 unit sisanya dibantu melalui skema Dana Tunggu Hunian (DTH). Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis memastikan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh segera berdiri. Berdasarkan data penanganan huntara Kementerian PU per 28 Desember 2025 pukul 08.00, tercatat jumlah rumah rusak berat di 3 provinsi terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor mencapai 47.149 unit.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 29.542 unit atau sekitar 62,7% ditangani melalui pembangunan huntara. Sementara ada 17.057 unit sisanya dibantu melalui skema Dana Tunggu Hunian (DTH).
Menteri Pekerjaan Umum , Dody Hanggodo menegaskan, bahwa pembangunan hunian sementara merupakan bagian penting dalam fase tanggap darurat menuju pemulihan. Kementerian PU sepenuhnya berkoordinasi dengan BNPB dalam percepatan pembangunan huntara.
Baca Juga: Pembangunan Hunian Sementara di Kabupaten Agam Capai 50%
"Prioritas saat ini berada di Aceh Tamiang karena kesiapan lahan sudah terpenuhi. Dalam dua hari terakhir telah kami kerjakan pematangan lahan, dan hari ini mungkin satu blok contoh huntara sudah dapat berdiri," ujarnya dalam keterangan resmi.

Di Provinsi Aceh, tercatat 38.169 unit rumah rusak berat. Saat ini pemerintah tengah membangun sebanyak 28.236 unit huntara, atau sekitar 74% dari total rumah rusak berat, sedangkan 9.996 unit lainnya mendapatkan bantuan Dana Tunggu Hunian.


















































